Fans Bikin Patung sebagai "Tondho Tresno" untuk Sang Maestro Didi Kempot

Didi-Kempot10.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, YOGYAKARTA-Seniman asal Jogja pemilik studio Logam Sakti, Rinto Irvanda, bikin patung Didi Kempot di studio miliknya di Kabupaten Bantul, Yogyalarta. Rencananya, ia akan membuat tiga buah patung yang akan diberikan kepada pihak keluarga dan dilelang untuk donasi.

Sebelumnya, Rinto telah menjalin komunikasi dengan pihak keluarga untuk membuat patung tersebut. Dua diantaranya akan diberikan kepada kedua istri almarhum, sedangkan satu lagi akan dilelang dan hasilnya akan disumbangkan untuk seniman terdampak covid-19.

"Sebagai kenang-kenangan untuk pihak keluarga, mau saya berikan ke keluarga," kata Rinto saat ditemui di studio keduanya Jumat 22 Mei 2020.

Patung yang dibuat dengan fiber glass tersebut diperkirakan memiliki nilai Rp 125 juta. Rinto tak sendirian, ia dibantu oleh rekan-rekannya untuk mewujudkan patung tersebut.

Patung berbentuk separuh badan Didi Kempot tersebut mulai dibuat sejak minggu kedua bulan Ramadan. Proses modelingnya sendiri diperkirakan memakan waktu hingga tiga minggu.



"Insya Allah nanti setelah lebaran selesai, saya kirimkan ke pihak keluarga pas 40 hari meninggalnya Didi Kempot," imbuhnya.


Rinto membangun patung tersebut setinggi 54 cm, sesuai dengan usia sang maestro saat meninggal. Sedangkan tatakan patung yang digunakan dibuat setinggi 66 cm, sesuai dengan tahun kelahiran pelantun tembang Sewu Kutho tersebut.

Sebagai sobat ambyar, Rinto memiliki motivasi mewujudkan 'Tondho Tresno' atau bentuk cinta dan kenang-kenangan untuk idolanya. Lagu Banyu Langit menjadi salah satu tembang favorit Rinto dari koleksi lagu milik Didi Kempot.

Kegigihan dan ketekunan Didi Kempot menjadi motivasi tersendiribagi Rinto dan kaum muda lainnya. Meskipun belum penah bertatap muka secara langsung, Rinto menilai sosok pelantun tembang sewu kutho tersebut adalah sosok yang gigih meraih cita-cita.

Seniman lain yang turut mengerjakan patung tersebut, Musahid mengaku senang sekaligus merasa terhormat bisa terlibat dalam pengerjaan patung sang idola.

"Ini menjadi beban buat saya, tapi ya senang sekali, karena beliau figur luar biasa yang sangat dikenal," tuturnya.

Musahid mengaku agak tertekan dengan kritikan dari banyak pihak yang menuntutnya membuat patung tersebut identik dengan sosok aslinya. Kendati begitu, Musahid menerima kritikan tersebut sebagai masukan yang membangun. Menurutnya, itu adalah hal lumrah karen Didi kempot adalah sosok panutan banyak orang.

Keramahan Didi Kempot dalam berbaur dengan rakyat kecil menjadi hal yang paling diidolakan Musahid. Ia menilai sosok Didi Kempot sebagai sosok yang baik. Kepergian sang maestro turut membuat Musahid terkejut. Artikel ini sudah terbit di Suara.com