Di Yogyakarta Ada Angkringan Gratis untuk Warga Terdampak Covid-19/Angkringan gratis di Sleman/istimewa
(istimewa)
RIAU ONLINE, YOGYAKARTA-Yogyakarta memang istimewa. Tidak hanya destinasi wisatanya tapi juga orangnya. Sikap itu juga tertanam di hati Febfi Setyawati, CEO UntukTeman sebuah komunitas pemerhati anak berkebutuhan khusus yang menggagas ide untuk saling membantu sesama ini. Dia menggandeng salah satu angkringan untuk menyalurkan bantuan dari para donatur di kitabisa.com.
Sebuah angkringan di Ring Road Jalan Godean, Demak Ijo, Sleman memberikan makanan gratis bagi warga yang membutuhkan.
"Jadi pandemi ini kan sangat berefek segala hal dan berbagai segmen masyarakat baik yang miskin maupun yang kaya terdampak dengan adanya pandemi ini. Akhirnya kami tergerak untuk membuat makanan gratis," ujar Febfi saat dikonfirmasi, Kamis 21 Mei 2020.
Febfi menjelaskan ada alasan khusus kenapa angkringan yang dipilih. Pertama menu di angkringan adalah nasi kucing. Menu ini sangat merakyat tapi penuh gizi. Dengan menu sederhana ini dia berharap bantuan tepat sasaran. Selain itu dengan menggandeng angkringan maka pedangang angkringan juga terbantu. Mereka juga terdampak pandemi corona ini.
"Jadi juga bagaimana agar tidak salah sasaran bagaimana yang benar-benar orang membutuhkan. Kita tahu sekarang nasi kucing dan gorengan kan orang yang benar-benar membutuhkan yang rela pergi ke sini. Kita milih angkringan yang khas Jogja banget dengan menunya yang bergizi," ujarnya.
Pemilihan angkringan sebagai tempat penyaluran bantuan ini juga berdasarkan survei. Selain itu menu-menu UMKM lain juga bisa dibeli dan ditawarkan di angkringan ini.
"Beberapa survei yang angkringan kita juga ingin support UMKM dan ibu (angkringan) ini sudah lolos seleksi dalam artian membutuhkan untuk dibantu. Dia terdampak juga ekonominya," ujarnya.
Setiap harinya ada 75 nasi bungkus dan gorengan yang dibeli dari angkringan ini. Di angkringan tersebut pula makanan gratis itu dibagikan. Dengan pembagian makanan gratis di angkringan Febfi menilau lebih efektif untuk penerapan sociak distancing daripada membagikan di jalan raya.
"Sehari mulai dari 75 bungkus yang kita beli dan bagikan. Tapi menyesuaikan kondisi kalau memang antusianya tinggi bisa kita tambah lagi. Jadi untuk antisipasi social distancing. Perhari kita beli 75 porsi berisi minuman, gorengan dan segala macam kue juga sudah dibungkus. Yang datang tinggal diberikan," katanya.
Titik Ring Road Jalan Godean ini dipilih karena letaknya yang strategis. Selain itu Febfi mulai melihat tak jauh dari lokasi sudah mulai muncul orang yang minta-minta di jalanan.
Selain angkringan, komunitas ini juga rutin membagikan makanan ke rumah sakit. Makanan tersebut untuk membantu pasien dan tenaga medis. Sementara untuk angkringan gratis ini baru dimulai Senin (18/5) lalu. Febfi berpikir bahwa seluruh elemen masyarakat terdampak pandemi corona ini bukan hanya tenaga medis.
"Ini (angkringan) baru satu tempat. Tapi ada program lain seperti etalase siapa boleh isi boleh ambil. Ada di Kutu Asem," ujarnya.
Sementara itu, Saminah (57) penjual angkringan mengaku turut terbantu dengan aksi peduli ini. Dagangannya menjadi lebih banyak laku terjual kepada pendonatur dan menjadi rezeki sendiri baginya.
"Senang terbantu juga. Kalau tidak ada itu jam setengah 4 sudah pulang ini nunggu selesai," katanya. Artikel ini sudah terbit di Suara.com