(istimewa)
Selasa, 12 Mei 2020 10:06 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAU ONLINE, JAKARTA-Beberapa orang sudah menajadi korban pembajakan akun. Ironisnya banyak pelaku yang memeanfaatkan hal tersebut untuk meminta uang kepada kenalan pemilik akun yang asli.
WhatsApp sedang menjadi sorotan publik di Indonesia akhir-akhir ini. Hal tersebut tidak terlepas dari kasus pembajakan akun WhatsApp yang dialami oleh aktivis Ravio Patra, dan kemudian akun itu dipakai untuk menyebar pesan hasutan.
Yang terbaru, sedang viral pesan yang menggambarkan akun WhatsApp ter-logout tanpa sebab yang jelas, lalu meminta pengguna untuk melakukan verifikasi nomor HP. Karena banyaknya kasus peretasan akun itu, kumparanTECH meminta tanggapan WhatsApp terkait keamanan akun pengguna mereka.
Namun, aplikasi pesan instan milik Facebook itu tidak bersedia memberi tanggapan. Mereka hanya memberikan sejumlah tips agar akun pengguna tetap aman dari percobaan peretasan dari hacker.
Berikut tips yang dibagikan WhatsApp:
Verifikasi dua langkah atau two step verification
Verifikasi dua langkah adalah upaya WhatsApp untuk memverifikasi apakah benar orang yang masuk ke akun adalah pengguna yang sebenarnya. Fitur ini muncul ketika seseorang hendak masuk ke sebuah akun WhatsApp melalui perangkat baru.
Melalui verifikasi dua langkah, orang yang mau masuk ke sebuah akun harus mengisi enam digit PIN yang dibuat oleh pengguna. Dengan demikian, fitur ini mencegah orang lain untuk mengakses akun WhatsApp kamu apabila kartu SIM berhasil dicuri atau dihack.
Menurut sejumlah pakar keamanan siber, fitur ini sering kali disepelekan oleh pengguna. Hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh literasi keamanan digital yang masih rendah di Indonesia.
Baca Juga
Padahal, verifikasi dua langkah atau two step verification itu penting. Sebab, jika hacker tahu kode OTP (one time password) kamu, pelaku tetap tidak bisa masuk ke akun karena mereka tidak tahu PIN yang kamu buat.
Untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah, kamu cukup masuk ke Pengaturan > Akun > Verifikasi dua langkah.
Kunci akun WhatsApp dengan fingerprint
Selain PIN, WhatsApp juga memberikan fitur keamanan biometrik melalui sidik jari (fingerprint). Fitur ini berbeda dengan verifikasi dua langkah, karena fitur fingerprint selalu aktif setiap kamu hendak membuka aplikasi atau ketika WhatsApp terkunci otomatis.
Dengan demikian, kamu bisa mencegah orang lain membajak akun karena mereka tidak punya sidik jari kamu. Sensor sidik jari di WhatsApp sendiri terhubung dengan fitur fingerprint yang ada di ponsel, sehingga hanya perangkat yang punya fingerprint yang bisa memakai fitur keamanan ini.
Selain fingerprint, WhatsApp juga menyediakan fitur keamanan berbasis pengenalan wajah Face ID untuk pengguna iPhone.
Untuk mengaktifkan fitur fingerprint di WhatsApp Android, kamu hanya perlu masuk ke Pengaturan > Akun > Privasi > kunci sidik jari. Untuk pengguna iOS, cukup masuk ke Pengaturan > Akun > Privasi > Touch ID atau Face ID.
Setelah mengaktifkan sensor sidik jari ini, pengguna bisa memilih kapan durasi WhatsApp untuk mengunci layar. Ada tiga pilihan waktu, yakni 'Segera', '1 menit', atau '30 menit'.
WhatsApp juga menyediakan pilihan apakah kamu mau preview notifikasi muncul ketika fitur ini aktif. Tujuannya agar tetap memudahkan kamu membalas chat meski layar sudah terkunci fingerprint. Kamu juga bisa tetap langsung mengangkat panggilan video call ketika mengaktifkan fitur ini.
Batasi privasi profil
WhatsApp juga memberikan pilihan kepada kamu untuk mengontrol informasi pribadi apapun yang ada di akun. Kamu bisa memilih siapa saja yang boleh mengetahui informasi pesan dibaca, terakhir dilihat, info, status, dan foto profil kamu.
Ada tiga kategori siapa saja yang kamu izinkan untuk melihat informasi pribadi kamu, yakni: 'Semua orang', 'Kontak Saya', 'Tidak kepada Siapapun'.
Untuk mengaktifkan privasi profil, kamu cukup masuk ke Pengaturan > Akun > Privasi.
Atur privasi grup WhatsApp
Fitur Privasi Grup memungkinkan kamu untuk memilih dan menentukan grup chat mana yang ingin kamu masuk di dalamnya.
Untuk mengaturnya, buka Setelan WhatsApp, kemudian ketuk Akun > Privasi > Grup dan pilih salah satu dari opsi berikut: “Semua Orang,” “Kontak Saya,” atau “Kontak Saya Kecuali”.
“Kontak Saya” berarti hanya pengguna yang terdapat di kontak kamu yang dapat menambahkan kamu ke grup. Sedangkan “Kontak Saya Kecuali” memungkinkan kamu untuk mencari dan memilih kontak mana yang mau kamu blokir, agar orang tersebut tidak dapat memasukkan kamu ke sebuah grup.
Rajin update aplikasi WhatsApp
Yang terakhir, pastikan aplikasi WhatsApp yang kamu pakai sudah diperbarui ke versi terbaru yang tersedia.
WhatsApp selalu update aplikasi mereka secara berkala. Update tersebut biasanya terkait dengan penambahan fitur baru atau menutup celah keamanan atau bug agar akun kamu tidak rentan dengan upaya peretasan.
Untuk update aplikasi WhatsApp di ponsel kamu, cukup masuk ke Google Play Store untuk pengguna smartphone Android atau Apple App Store untuk pengguna iPhone, cari WhatsApp, dan ketuk ‘perbarui’.
WhatsApp juga menganjurkan kamu untuk terus memperbarui sistem operasi ponsel yang dipakai agar mendapatkan perlindungan keamanan terbaru dari Apple maupun Google. Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com