Ramalan Akhir Covid-19 di Setiap Negara, Indonesia Nomor 22/Petugas kesehatan berisitrahat di sela-sela Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung/ANTARA
(Antara)
RIAU ONLINE, JAKARTA-Singapura mengeluarkan data terkait kapan berakhirnya pandemi corona menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Lewat Data-Driven Innovation Lab yang dinaungi Singapore University of Technology and Design (STUD) memprediksi berakhirnya pandemi virus corona COVID-19. Simulasi itu dilakukan berbasis pemodelan matematika tipe SIR (susceptible-infected-recovered).
Model SIR ini diregresikan berdasarkan data jumlah individu maupun populasi yang rentan, positif terinfeksi, dan sembuh dari berbagai negara.
Prediksi diperbarui setiap hari dengan data terbaru yang dihimpun dari Our World in Data untuk menghasilkan simulasi kurva pandemi virus corona di masing-masing negara.
Berdasarkan data per 25 April, Jerman diperkirakan menjadi negara yang paling pertama mencapai ujung pandemi pada 2 Mei, disusul Spanyol (3 Mei), Prancis (5 Mei), dan Malaysia (6 Mei). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Menurut hasil simulasi SIR, di antara negara-negara Asia Tenggara, Malaysia menjadi yang pertama berhasil menyetop penyebaran virus corona, kemudian disusul Filipina, sedangkan Indonesia berada di urutan terakhir. Pandemi virus corona di Indonesia diprediksi baru berakhir pada 6 Juni.
Dalam simulasi tersebut, pandemi virus corona di Indonesia telah masuk zona hijau mulai 6 Juni dengan total kasus yang diprediksi sudah mencapai 97 persen. Setelah masa ini, kurva COVID-19 di Indonesia diprediksi akan terus menurun hingga tidak ada lagi kasus tambahan.
Adapun sebagai upaya pengendalian penyebaran virus, Indonesia saat ini telah memberlakukan sejumlah aturan, termasuk larangan mudik. Kebijakan ini diumumkan Presiden Jokowi pada 21 April, tiga hari menjelang Ramadhan, dan berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia.
Rapid test Bandung
Simulasi Akhir Pandemi COVID-19
di Sejumlah Negara
No |
Negara |
Prediksi Tanggal Berakhir |
---|---|---|
1 | Jerman | 2 Mei |
2 | Spanyol | 3 Mei |
3 | Prancis | 5 Mei |
4 | Malaysia | 6 Mei |
5 | Italia | 7 Mei |
6 | Lebanon | 7 Mei |
7 | Filipina | 8 Mei |
8 | Amerika Serikat | 11 Mei |
9 | Uni Emirat Arab | 11 Mei |
10 | Inggris | 15 Mei |
11 | Turki | 16 Mei |
12 | Kanada | 17 Mei |
13 | Jepang | 18 Mei |
14 | Iran | 19 Mei |
15 | Rusia | 19 Mei |
16 | Mesir | 19 Mei |
17 | India | 21 Mei |
18 | Arab Saudi | 21 Mei |
19 | Australia | 22 Mei |
20 | Singapura | 4 Juni |
21 | Kuwait | 5 Juni |
22 | Indonesia | 6 Juni |
23 | Pakistan | 8 Juni |
24 | Qatar | 26 Juli |
Sumber: Driven Innovation Lab, Singapore University of Technology and Design
*Data per 25 April 2020
Hingga Sabtu 25 April 2020, data dari pemerintah Indonesia mencatat total kasus positif virus corona mencapai 8.607 orang, di mana 720 pasien di antaranya meninggal dunia, serta 1.042 orang berhasil sembuh. Angka ini diambil melalui metode pemeriksaan PCR (swab dahak) yang dikombinasikan dengan tes sampel darah untuk skrining awal.
Untuk memutus rantai penularan, seluruh masyarakat diimbau menjaga jarak dan bekerja di rumah bagi pekerja sektor yang dilarang beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masing-masing individu dapat memulai dari diri sendiri untuk mencegah penularan virus, termasuk dengan rutin mencuci tangan dan memakai masker jika terpaksa keluar rumah.
Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com