Pasien Sembuh Diminta Donorkan Plasma Darah untuk Pasien Covid-19/Ilustrasi virus corona untuk anak-anak/Manuela Molina
(Manuela Molina)
RIAU ONLINE, JAKARTA-Kabar baik datang dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Palang Merah Indonesia. Kedua lembaga ini bakal merekrut pasien-pasien virus corona covid-19 yang sembuh, untuk mendonasikan plasma darah.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, plasma darah itu diperlukan untuk mengobati pasien-pasien covid-19 yang masih aktif.
"Kami akan merekrut mereka yang sudah sembuh. Kami akan pastikan mereka itu cukup aman, sehat, darahnya mengandung antibodi yang cukup baik. Kami akan meminta kesediaan mereka," kata Amin dalam sebuah diskusi bertajuk 'Ikhtiar Melawan Corona', Sabtu 18 April 2020.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Subandriyo. (Suara.com/Ria Rizki)
Setiap plasma pasien-pasien corona yang sembuh akan diteliti, untuk menentukan apakah mengandung cukup kadar antibodi guna melawan virus covid-19.
Kalau nantinya dirasa plasma itu dalam keadaan baik, maka akan diberikan kepada para pasien covid-19 yang berada dalam fase kritis.
"Berbekal dari beberapa pengetahuan dari imunologi, kemudian dari apa yang sudah dilakukan di negara lain juga, kami mengidentifikasi serum pasien yang sudah sembuh itu memiliki potensi dipergunakan membantu pasien-pasien dalam keadaan berat.”
"Kalau misalnya pasien ini sudah ada indikasi untuk membutuhkan plasma, mereka (tenaga medis) yang akan memberikannya," kata dia.
Untuk diketahui, PMI bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengembangkan terapi pengobatan pasien virus corona covid-19 dengan plasma darah.
Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said mengatakan, kerja sama ini dilakukan atas dasar inisiatif Lembaga Eijkman. Itu merujuk pada negara-negara lain yang lebih dulu melakukan donor plasma terhadap pasien virus corona.
"Sebetulnya ini inisiatif dari Lembaga Eijkman karena mereka kan isinya para ilmuwan ya. Mereka pasti memperhatikan perkembangan yang ada di dunia. Akhirnya muncul ide, karena di negara lain sempat dicoba, bagaimana menggunakan plasma darah dari pasien yang sudah sembuh itu menjadi antibodi pasien-pasien aktif," kata Sudirman dalam acara sama.