Matahari Tutup Semua Toko Hindari Covid-19, Karyawan Dirumahkan, Gaji Masih Mengalir

Matahari-Store-di-Pasaraya-Blok-M.jpg
(Ainul Qalbi/kumparan)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Turunnya angka penjualan dan demi mengikuti anjuran pemeritnah agar bekerja dari rumah serta work from home, Manajemen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) memutuskan untuk menutup sementara seluruh gerai secara nasional selama 14 hari atau bahkan lebih.

Keputusan manajemen ini bertujuan untuk mencegah meluasnya pandemi COVID-19 dan juga mendukung gerakan nasional #Dirumahaja. Karyawan di seluruh gerai pun dirumahkan. Karyawan yang dirumahkan tetap memperoleh gaji, namun tidak dibayar penuh. Makin tinggi jabatan, pemotongan gaji semakin besar.


Sementara untuk karyawan di kantor pusat, mereka menjalani sistem kerja dari rumah (Work From Home/WFH). Perusahaan memberikan gaji penuh selama WFH, namun bagi karyawan yang memilih mengambil cuti selama masa WFH, maka perusahaan tidak akan membayar gaji atau cuti tak berbayar.


“Penutupan sementara seluruh gerai secara nasional Matahari telah mengkomunikasikan kepada seluruh karyawannya secara nasional bahwa sebagai langkah sukarela untuk menjaga kesehatan para karyawan,” tulis perusahaan dalam keterangan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), 1 April 2020.

Matahari Mal akan menutup sementara seluruh gerai secara nasional sejak 30 Maret-13 April 2020 atau lebih, tergantung situasi perkembangan penyebaran dan dampak virus corona.


Penurunan beban sumber daya manusia dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen senior. LPPF juga menunda pembukaan 4 gerai baru dan menarik semua arahan penjualan dan laba 2020. Selain itu manajemen juga membatalkan rekomendasi pembayaran dividen untuk tahun buku 2019 dan mengurangi beban usaha yang tidak esensial.




“Termasuk beban sewa, pemasaran, perjalanan dinas dan beban lainnya, dan menghapuskan semua non-committed capital expenditure di tahun ini,” lanjut dari keterangan resminya.


Sementara itu, khusus Matahari.com akan terus beroperasi seperti biasa. Manajemen akan meningkatkan layanan untuk mendorong adanya permintaan melalui online yang berpotensi lebih tinggi. 

Perusahaan Akui Pendapatan Turun Tajam

Perseroan melakukan penurunan beban secara besar-besaran, termasuk bekerja sama dengan pemilik mall untuk penurunan beban sewa, penurunan beban pemasaran untuk jangka menengah, melarang perjalan dinas, penurunan beban sumber daya manusia dengan kombinasi pengurangan jam kerja, penerapan cuti tidak berbayar dan penurunan gaji dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen senior. Semua non-committed capital expenditure juga dihapuskan dan pembukaan empat gerai baru ditunda ke beberapa bulan mendatang di tahun ini. 

”Kami menghadapi masa yang penuh tantangan ini secara berhati-hati dan tim senior kami berdedikasi penuh untuk dapat melakukan respon secara cepat apabila terjadi perubahan,” kata CEO Matahari Terry O’Connor. 

Para pemangku kepentingan Matahari memiliki kebijakan untuk tidak memberikan arahan untuk periode mendatang. Hal ini dinilai relevan di kondisi saat ini yang tidak pasti.


Maka dari itu, pemberitahuan kepada para pemegang kepentingan di masa mendatang akan dilakukan melalui informasi secara menyeluruh dan detail seperti saat ini. Pada saat itu manajemen senior diperlukan untuk menindaklanjuti situasi pandemi COVID-19, dan tidak dapat memberikan waktu secara individual kepada investor sepanjang masa tersebut.


“Kami tetap siap untuk melakukan langkah lebih lanjut untuk memastikan agar Matahari dapat melalui krisis ini dan siap melayani pelanggan kami secara lebih baik dan untuk menyambut kembali rekan kerja kami ke gerai dan kantor kami,” pungkasnya.

 

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com