Ibunda Jokowi, Almarhum Eyang Noto Minta Hartanya Diwakafkan untuk Masjid

Gibran-saat-bersama-almarhum-eyang-Noto.jpg
(©2019 Instagram Gibran Rakabuming)

RIAU ONLINE, SOLO-Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo meninggal dunia. Sebelum meninggal wanita yang akrab dipanggil eyang Noto ini meninggalkan wasiat.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah mengatakan ada beberapa poin wasiat yang diminta eyang untuk dimakamkan.

Menurut penuturannya, Khofifah membacakan surat yasin dan sudah bertemu dengan beberapa puteri almarhumah.

"Rata-rata baca surat yasin, saya alhamdulillah bertemu dengan beberapa puteri beliau, yang saya tanya apa wasiat sebelum beliau wafat, karena kemarin siang katanya beliau ketika selesai salat dzuhur jam 2, sempat bertanya apa sudah waktunya salat ashar, karena beliau mau salat ashar. Seluruh keluarga sempat bercengkerama, bahkan berfoto," tuturnya. 



Menurut keluarga almarhumah, wasiat yang pertama adalah beliau menyampaikan bahwa supaya putera-puteri beliau melanjutkan silaturahim dengan teman-teman almarhumah. Kemudian beliau berpesan, apabila ada sisa rezeki beliau ingin hartanya diwakafkan untuk masjid.


"Saya relatif mengenal beliau sebelum Pak Jokowi jadi Presiden, jadi beliau memang hampir tidak meninggalkan untuk salat subuh berjamaah di masjid, bahkan magrib dan isya," tuturnya lagi. 

Khofifah mengatakan, almarhumah adalah orang yang sangat low profile dan sifat itu menurun kepada anaknya Presiden Joko Widodo. Hal tersebut terbukti dengan seringnya beliau rawuh (datang) ke semua segmen pengajian dan tidak hanya satu segmen saja.


"Suatu saat saya pernah sowan ke ndalem (rumah) beliau di sini, beliau masih di masjid dan ketika beliau sampai di rumah, beliau sempat meminta saya untuk memimpin doa. Artinya ada sifat low profile dari Eyang Nooto dan saya rasa sifat itu juga ada pada Presiden kita yang juga sangat low profile.

Beliau rajin rawuh (datang) di pengajian-pengajiannya muslimat, beliau juga rajin rawuh (datang) di pengajian aisyiyah. Artinya tidak satu segmen saja, semua beliau ayomi. Beliau memang ibu dari warga semua, jadi tidak satu segmen saja, semua beliau ayomi," cerita Khofifah.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com