Soal Tidak Salat Jumat, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Sebut Allah Maha Mengerti

Salat-Jumat-di-Masjid-Istiqlal-Jakarta-Jumat-63.jpg
(Jamal Ramadhan/kumparan)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Pemerintah memberikan imbauan untuk tidak melaksanakan saat jumat di masjid. Hal ini dilakukan untuk mencegak penyebaran virus corona secara maif.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pun memberi penjelasan soal anjuran tidak melaksanakan salat Jumat. Menurut dia, langkah ini dilakukan sebagai pencegahan.


"Insyaallah, Allah Maha Mengerti, Allah Maha Tahu kondisi kita. Semoga apa yang kami sampaikan ini bisa mendapatkan perhatian dari umat Islam di tanah air," beber Nasaruddin dalam jumpa pers di gedung BNPB, Jakarta, Jumat 20 Maret 2020 pagi.

Dia melanjutkan, sebagai umat Islam tentu kita harus berserah kepada Allah. Tapi dalam kondisi seperi ini, Nabi Muhammad SAW pun sudah mengingatkan. 

"Jangankan virus sebesar ini, banjir atau hujan deras Rasullah pada satu saat meminta orang, umatnya, untuk salat di rumah, tidak salat di masjid. Itu Rasulullah," terang dia.




"Kita sangat cinta kepada agama kita, tapi kita juga ditegaskan dalam Al-Quran, jangan menceburkan diri kalian ke dalam kebinasaan. Sudah tahu kalau misalnya di suatu tempat itu ada bahaya yang sangat besar maka kita diminta untuk hindari, jangan ke tempat itu," urai Nasaruddin usai membacakan sebuah ayat.

Konpers penyelenggaraan ibadah di tengah wabah corona

 

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan) dan Ketua BNPB Doni Monardo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar


Nasaruddin menuturkan, bagi pria yang tidak salat Jumat, harus berdoa dan dan melakukan ibadah di rumah masing-masing. 
"Mungkin bisa mengaji, doa lebih banyak, lalu wirid, salat-salat sunah dan berdoa," tutup dia.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com