RIAU ONLINE, SURABAYA-Wali Kota Tri Rismaharini memantau pemasangan pipa hingga dini hari di sekitar Purimas Gunung Anyar, hingga Minggu 8 Maret 2020. Akibat bocornya pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada, empat kecamatan kesulitan air bersih.
Pipa tersebut bcoro akibat pemasangan tiang pancang perpustakaan Masjid Assalam Purimas Surabaya sehingga menyebabkan matinya suplai air ke beberapa Kecamatan di Surabaya.
Sayangnya, kinerja PDAM untuk selesaikan bocornya pipa itu tak kunjung usai, sehingga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun langsung ke lokasi.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meninjau langsung lokasi perbaikan pipa PDAM Surya Sembada yang mengalami kerusakan akibat pengerjaan tiang pancang proyek di sekitar Purimas Gunung Anyar, hingga Minggu 8 Maret 2020.
Selain memberikan arahan langsung, perempuan yang akrab disapa Risma ini juga mengumpulkan beberapa Kepala Dinas terkait, untuk bekerja all out membantu PDAM Surya Sembada. Sebab, suplai air di beberapa Kecamatan sekitar, berhenti selama empat hari lamanya.
Sayangnya, saat diwawancarai oleh beberapa awak media, Risma menolak. Ia mengaku jika sudah mengantuk.
"Ngantuk rek, aku ngantuk. Mosok wong ngantuk ape mok wawancarai (Ngantuk, aku ngantuk. Masa orang mengantuk mau kamu wawancarai)," ujarnya sambil berlalu masuk mobil.
Kedatangan Wali Kota Risma sekitar pukul 18.10 WIB ini, untuk memberikan arahan kepada jajarannya dan memastikan agar perbaikan pipa berdiameter 1.000 milimeter tersebut, bisa segera rampung.
Sementara Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Mujiaman mengatakan, bahwa Wali Kota Risma menargetkan agar perbaikan pipa PDAM malam ini bisa segera rampung. Untuk itu, Pemkot Surabaya mengerahkan beberapa dinas terkait agar bekerja all out untuk mensupport perbaikan pipa yang mengalami kerusakan itu.
"Setelah melihat lokasi, Ibu Wali Kota menargetkan jam 01.00 WIB sudah bisa selesai. Beliau menargetkan jam 1 itu sudah bisa mengalir dan saya berusaha keras," kata Mujiaman.
Sayangnya, hingga Risma pulang pada pukul 01.30 Minggu dini hari, pemasangan pipa belum kunjung selesai. Mujiaman menjelaskan, pipa yang mengalami kerusakan tersebut, berada di kedalaman 4 meter di bawah tanah. Dengan ukuran pipa berdiameter 1 meter yang mampu mengalirkan air 1,8 meter kubik per detik.
"(Saat ini) pipa sudah kelihatan dan tinggal diberi sabuk dikencengi dan insyaallah itu (air) bisa jalan," katanya.
Selama proses perbaikan pipa berlangsung, Pemkot Surabaya telah mendistribusikan puluhan tangki air bersih untuk dibagikan ke rumah-rumah warga terdampak. Bahkan, Wali Kota Risma juga menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk mengkoordinir terkait suplai air bersih di wilayah masing-masing.
"Alhamdulillah yang pertama kita punya tangki, kedua kita dibantu dari DKRTH dan PDAM tetangga kita. Ibu wali kota juga punya cadangan tangki-tangki plastik dan tiap-tiap dinas juga diinstruksikan untuk mengirim truk," katanya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati menjelaskan, karena pipa PDAM yang mengalami kerusakan di kedalaman 4 meter, maka perlu dilakukan penggalian tanah pada sisi kiri dan kanan untuk pengamanan pengerjaan.
"Kita backup di peralatan, karena pipanya itu dalamnya 4 meter jadi perlu digali kiri dan kanan. Kemudian, yang bekerja di bawah juga harus diamankan sehingga perlu ada SSP (Sheet pile besi)," kata Erna.
Karena itu, pihaknya menerjunkan beberapa alat berat untuk membantu proses pengerukan dan mengamankan para pekerja yang sedang melakukan perbaikan pipa di bawah tanah.
"Kita terjunkan tiga alat berat," katanya.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com