RIAU ONLINE, BANDUNG-Deni Sudrajat, seorang sopir rektor salah satu universitas swasta di Bandung karena loyalitasnya terhadap pekerjaan, ia berkesempatan mendapatkan hadiah umrah dari sang rektor.
Terhitung sudah hampir 20 tahun Ia bekerja, mulai dari menjadi office boy dan akhirnya menjadi sopir rektor Universitas.
Pada akhir Desember 2019 lalu, Deni diberi hadiah umrah oleh rektor dan pihak yayasan. Ia bersama sang istri akan diberangkatkan umrah pada Maret 2020 mendatang.
Namun, tampaknya perjalanan ibadah umrah tersebut harus tertunda.
Deni terancam gagal melaksanakan ibadah umrah yang sudah dinantikannya sejak akhir tahun 2019 lalu, akibat pemberhentian sementara umrah oleh Pemerintah Arab Saudi ke beberapa negara termasuk Indonesia berkenaan dengan pencegahan virus corona atau Covid-19.
Ia sempat terkejut dengan adanya pemberitaan tersebut, namun Deni hanya berpasrah dan berusaha berpikir positif terhadap adanya kebijakan pemerintah Arab Saudi.
"Kalau kaget iya, tapi mau apa lagi, mungkin ini udah kehendak Allah SWT. Kalau saya pribadi positif saja belum waktunya untuk berangkat mungkin," kata Deni ketika dihubungi, Jumat 28 Februari 2020.
Deni dijadwalkan akan melaksanakan ibadah umroh pada tanggal 16 Maret mendatang menggunakan jasa Travel Marhamah Karunia Utama (MKU) Tour and Travel Bandung, namun hingga kini belum ada informasi resmi dari pihak travel atas kejelasan keberangkatan.
"Iya saya tahu dari media sosial dan berita dari TV. Kebetulan rombongan saya belum dapat informasi secara langsung dari pihak travel tapi saya sudah dapat info dari temen kerja karena beliau juga kebetulan mau berangkat umrah dengan travel yang sama," katanya.
Perjalanan ibadah umrah ini menjadi yang pertama bagi Deni, persiapan fisik telah dilakukan. Persiapan berkas paspor dan lainnya telah dilakukan.
"Yang jelas fisik sudah di jaga jauh jauh hari sebelumnya, soalnya saya kan baru pasti cuaca kan berbeda ilkimnya, tapi kalau untuk manasik belum, tapi berkas lainnya sudah, paspor dan lainnya sudah dikumpulkan ke pihak travel,” kata dia.
Lelaki kelahiran 6 Juni 39 tahun lalu itu hanya berharap agar pemberangkatan umrohnya dapat diubah keberangkatannya dan tidak hangus begitu saja. Ia berharap kasus corona dapat segera selesai.
"Penginnya reschedule, nanti akan berangkat bersama pak Rektor harusnya. Saya cuman bisa berdoa mudah mudahan kasus ini segera selesai." kata dia.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan penghentian sementara visa umroh sejak Kamis (27/2/2020) sebagai langkah pencegahan terhadap masuknya virus Corona atau Covid-19.
Kebijakan ini membuat masyarakat khususnya calon jemaah umrah terancam tidak dapat diberangkatkan.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com