RIAU ONLINE, JAKARTA-Sekda DKI Jakarta Saefullah meminta warga Jakarta menikmati banjir yang menerjang karenaa banjir memang selalu terjadi di Jakarta setiap tahunnya. Dia
Termasuk tahun 2020 ini, ketika genangan air memasuki pemukiman warga sampai lima kali dalam dua bulan. Saefullah menyebut banjir sudah terjadi bukan hanya di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saja. Ketika Jakarta memasuki musim hujan, kata Saefullah, air pasti akan memasuki rumah warga.
"Tidak ada satupun Gubernur yang luput di masanya dari banjir. Artinya setiap tahun musim banjir pasti banjir," ujar Saefullah di Balai Kota, Rabu 26 Februari 2020, kemarin.
Karena banjir terjadi setiap tahunnya, ia meminta agar warga menikmatinya. Menurutnya masalah banjir adalah soal manajemen. Ia membandingkan dengan 2/3 tubuh manusia yang terbuat dari air juga harus ada pengaturannya.
"Diinikmati saja. itu soal manajemen air. Tubuh kita 2/3 persen air. Sering keluar air. Banyak (air di) kepala, atau mana. Air mata saja harus ada manajemen," jelasnya.
Selain itu, ia menyatakan antisipasi juga selalu dilakukan agar banjir tak lagi terjadi. Banjir disebutnya juga menjadi masalah daerah lain yang selalu diperhatikan.
"Itu pasti (ada antisipasi). pulau Jawa dari Banten Tangerang, Jakarta Bogor, Jawa barat diberbagai kotanya, Jawa tengah di berbagai kotanya,Jawa timur diberbagai kotanya ada banjir," pungkasnya.
9 orang tewas
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops BNPB) mencatat total korban jiwa akibat banjir Jakarta dan sekitarnya berjumlah 9 orang hingga hari ini, Kamis (27/2). Korban teridentifikasi di wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan Kota Bekasi.
Berikut nama-nama korban akibat banjir yang terjadi pada Selasa lalu (25/2) di wilayah Jakarta dan sekitar.
Kota Bekasi:
Muhamad Jamil (10 tahun)
Faizin (51 tahun)
Faisal Amri (25 tahun)
Muhammad Khairil Amri (15 tahun)
DKI Jakarta:
Sultan (15 tahun)
Asnati (67 tahun)
Agus Wijayanto (15 tahun)
Kota Tangerang Selatan
Desta (12 tahun)
Nazar
Sementara itu, Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi melaporkan banjir di wilayahnya berdampak pada 4.889 KK (11.357 jiwa). Data per 27 Februari 2020, pukul 12.00 WIB menyebutkan ketinggian air awal banjir beragam dari 20 hingga 150 cm. BPBD setempat dan instansi terkait telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan kaji cepat di lapangan. Kondisi saat ini air genangan di beberapa titik telah surut, dan di titik lainnya debit air sudah menurun.
Sedangkan perkembangan informasi banjir di wilayah Kota Bekasi, Pusdalops BPBD Kota Bekasi mencatat jumlah warga mengungsi sebanyak 16.173 KK (48.732 jiwa). Total penduduk tersebut tersebar di 47 kelurahan. Dari jumlah tersebut, 1.476 jiwa mengungsi akibat banjir. Kondisi saat ini dilaporkan BPBD setempat telah kondusif. BPBD tidak hanya melaporkan adanya banjir, tetapi juga longsor di 5 titik, yaitu di Kecamatan Jati Sampurna 4 titik dan Bekasi Utara 1.
Perkembangan terkini di wilayah Karawang, Pusdalops BNPB mencatat warga terdampak berjumlah 52.209 KK (162.768 jiwa). Dari jumlah tersebut, warga yang mengungsi berjumlah 3.600 KK (13.754 jiwa).
Artikel ini sudah terbit di Suara.com