(detik.com)
Kamis, 27 Februari 2020 06:03 WIB
Editor: Joseph Ginting
(detik.com)
RIAU ONLINE, YOGYAKARTA-Gundulny tiga pelaku tewasnya 10 siswi SMPN 1 Turi saat kegiatan susur sungai Pramuka sempat dikecam masyarakat khususnya, Pengurus Besar PGRI.
Melalui kicauannya di Twitter mereka mempertanyakan soal tindakan untuk menggunduli rambut para guru tersebut.
Kicauan itupun mengundang perhatian banyak pihak. Tak sedikit yang ikut mengecam tidakan menggunduli tersebut tapi juga tak sedikit yang menyebut bahwa tindakan tersebut sepadan dengan prilaku ketiga tersangka yang dianggap lalai hingga terjadi insiden memilukan ketika melakukan kegiatan susur sungai Sempor.
Tak hanya netizen, kecaman PGRI itu juga mendapat perhatian dari Polda DIY. Mereka bahkan sudah menerjunkan tim dari Propam untuk menyelidiki soal prosedur yang dilakukan petugas Polres Sleman ketika melakukan gelar perkara dengan menghadirkan ketiga tersangka dalam keadaan gundul.
Baca Juga
Di tengah ramainya perdebatan hingga penyelidikan dari Polda DIY, salah satu tersangka yakni IYA meminta agar kegaduhan tersebut dihentikan. Sebab, tindakan menggunduli rambut tersebut justru datang dari insiatif para tersangka.
"Ini atas inisiatif kami sendiri bukan dari polisi, kami ingin merasa sama dengan tahanan lainnya. Kalau gundul gini kan tidak terlalu mengundang perhatian dari tahanan lain. Kami merasa jauh lebih aman jika sama dengan tahanan lain, baju kami juga minta diseragamkan dengan tahanan lain supaya bisa membaur," jelasnya, Rabu (26/2/2020) sore seperti dilansir dari harianjogja.com.
Sementara itu tersangka lainnya, R juga kembali menegaskan bahwa penampilannya yang gundul murni atas keinginan sendiri tidak ada paksaan atau tekanan dari siapapun.
Ia pun tak mempermasalahkan dengan penampilan yang ada saat ini.
"Kami tidak masalah digundul termasuk pakaian kami juga disamakan dengan tahanan lainnya. Kalau di dalam sama dan gundul semua kan yang di luar sana tidak begitu mengenali kami," tambahnya.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com