RIAU ONLINE, MEDAN-Zuraida Hanum. mantan istri hakim Jamaluddin ternyata benar-benar tak punya hati. Setelah membunuh sang suami, dia juga meminta uang duka ke Pengadilan Negeri Medan.
Pihak PN Medan sempat menunda pemberian uang duka kematian Jamaluddin kepada Zuraida karena polisi sempat mencurigai pembunuh adalah orang terdekat.
Namun, karena terus ditanya Zuraida terkait uang duka suaminya, pihak PN Medan pun akhirnya memberikan uang duka Rp 7 juta kepada Zuraida. Pemberian uang duka itu dilakukan sebelum Zuraida ditetapkan sebagai tersangka.
"Kita sepakat itu diberikan saja. Itu sebelum (Zuraida) ditetapkan menjadi tersangka,” ujar Humas PN Medan, Erintuah Damanik, kepada wartawan, Rabu 15 Januari 2020.
Selain itu, anak sulung Jamaluddin dengan istri sebelumnya, Kenny Akbari, juga sempat meminta bantuan kepada PN Medan karena tidak memiliki uang untuk membayar kuliah.
Waktu itu dia kehabisan untuk membayar uang kuliah. Kemudian diputuskan oleh Pak Ketua PN, dikasih Rp 10 juta,” ujar Erintuah.
Sementara itu, uang pensiun Jamaluddin akan diserahkan PN Medan kepada anak-anaknya. Sebab, Zuraida telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Jamaluddin.
"Istrinya bermasalah, maka (uang pensiunan) akan diberikan kepada anak. Itu nanti otomatis. Tidak bakalan susah. Sampai saat ini, Pak Jamal ini masih menerima gaji sampai Februari 2020. Setelah itu akan menerima gaji pensiunan,” ujar Erintuah.
Zuraida Hanum bersama suami, Jamaluddin
Kasus pembunuhan ini bermula saat Jamaluddin ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Prado, Jumat (29/11) di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Setelah menyelidiki hampir 40 hari, polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan ini dilakukan istri Jamaluddin, Zuraida Hanum. Dia dibantu 2 orang eksekutor yakni selingkuhan Zuraida, Jefri Pratama; dan teman Jefri, Reza Fahlevi.
Rekonstruksi pembunuh hakim Jamaluddin, Medan
Zuraida mengaku nekat menghabisi suaminya karena tidak tahan dengan tingkah laku Jamaluddin, yang kerap berselingkuh dengan wanita lain.
"Dia selalu mengkhianati saya. Saya lagi hamil pun dia bawa perempuan ke rumah. Saya sudah mengadu ke keluarganya dan mengadu ke kakak kandungnya, adik kandungnya, tapi mereka tak berdaya apa-apa," ujar Zuraida saat proses rekonstruksi di Warung Every Day, Senin (13/1).
Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com