RIAU ONLINE, SURABAYA-Kasus bunuh diri yang dilakukan remaja kembali terjadi. Kali ini remaja laki-laki berinisial RH asal Surabaya ditemukan tewas tergantung di plafon rumahnya, Senin 13 Januari 2020. RH merupakan pelajar kelas 10 dari sekolah kejuruan di Surabaya.
Yang memilukan, RH sempat menayangkan adegan dirinya mengakhiri hidup lewat video call WhatsApp ke salah satu temannya.
Bahkan RH meninggalkan secarik pesan untuk keluarganya yang berbunyi : "Aku wes gak duwe cita-cita maneh. Wes gak usah ngragati aku. Duek e gawe bangun omah ae. Sesuk ketemu aku saben malam jumat (Aku sudah tidak punya cita-cita lagi. Sudah tidak perlu merawat aku lagi. Uangnya buat renovasi rumah saja. Besok ketemu aku tiap malam jumat)."
Jasad dan surat RH tersebut ditemukan langsung oleh sang ayah.
Menurut teman RH yang ditemui Basra, RH sempat menunjukkan gelagat aneh dengan mengunggah foto orang gantung diri di status WhatsAppnya pada Minggu 12 Januari 2020.
Beberapa teman korban juga menerima pesan berisi permintaan maaf dari RH.
"Kalau enggak salah pas hari Minggu saya lihat story WhatsAppnya gambar orang gantung diri. Waktu itu saya enggak tahu maksudnya dia apa," ujar salah seorang teman RH yang enggan disebutkan namanya, Selasa (14/1).
Sementara itu menurut pengakuan tetangga korban, RH dalam kesehariannya lebih sering tinggal sendirian di rumah. Kedua orangtuanya berjualan di kawasan Demak dan jarang pulang ke Pacar Keling karena memiliki rumah di Demak.
"Dia di sini tinggal bersama kakak perempuan dan kakak iparnya. Tapi mereka juga jualan dan pulangnya malam, jadi adiknya sering sendirian di rumah," ungkap salah seorang tetangga korban.
---
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com