RIAU ONLINE, JAKARTA-Harga rokok mulai merangkah naik per Per 1 Januari 2020. Kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok naik 23 persen membuat harga jual eceran (HJE) rokok di pasaran ikut naik menjadi 35 persen.
Sudah naik selama tiga hari, bagaimana harga rokok di pasaran? Berikut kumparan rangkum, Jumat 3 Januari.
Belum Semua Ritel Jual Harga Baru
Rupanya belum semua ritel menaikkan harga jual rokok. Pantauan kumparan di beberapa mini market dan supermarket di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, pada Kamis 2 Januari harga rokok belum semuanya naik.
Karyawan Alfamart, Suci, mengatakan belum semua harga rokok di mini market yang dijaganya naik. Hal ini terjadi karena barang yang dijual adalah stok lama. Tapi, ada juga beberapa merek rokok yang sudah menaikkan harga sejak Desember 2019.
"Masih stok lama, jadi masih harga Desember. Ada beberapa udah naik seperti Sampoerna Evolution naik dari Rp 26 ribu jadi Rp 30 ribu, Marlboro udah naik Rp 3 ribu," kata dia kemarin.
Sementara pesaingnya, yakni Indomaret yang tak jauh dari toko Suci berjaga, terpantau belum mengalami kenaikan. Harga yang dijual masih harga lama.
Stok Lama, Harga Baru
Selain dua mini market tersebut, supermarket Hero yang berada di dalam mal Sarinah sudah menaikkan beberapa harga rokok. Salah seorang karyawan Hero, yang tak mau disebut namanya, menyebut harga rokok Marlboro yang sebelumnya Rp 27 ribu menjadi Rp 32 ribu. Tapi untuk harga yang lainnya belum mengalami kenaikan.
"Baru Marlboro yang naik. Sisanya belum, masih stok yang lama. Stok baru belum datang dari supplier karena libur tahun baru," ucapnya.
BPS Sebut Pedagang Sudah Naikkan Harga Rokok Sebelum 1 Januari
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengatakan meski baru berlaku di awal tahun ini, sejak beberapa bulan lalu harga rokok sebetulnya telah mengalami kenaikan secara perlahan.
Kenaikan tersebut dapat dilihat dari kontribusi rokok kretek, rokok kretek filter, dan rokok putih masing-masing sebesar 0,01 persen terhadap keseluruhan inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada Desember 2019.
"Kemarin saya sudah bilang dalam beberapa bulan terakhir rokok pelan-pelan akan naik. Jadi di sana penjualnya juga pinter dong, dia enggak mungkin naikin drastis. Kalau drastis semua akan kabur, dia harus pasang strategi," ujar Suhariyanto kemarin.
"Rokok sudah naik banyak setiap bulan, rokok kretek, kretek filter dan rokok putih masing-masing andilnya sudah 0,01 persen, dia tiap bulan inflasinya 0,03 persen kalau diperhatikan," tambahnya