10 Ton Garam Ditabur demi Hindari Hujan Turun di Jabodetabek

Operasi-Teknologi-Modifikasi-Cuaca-TMC.jpg
(Foto Fanny)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Pemerintah menabur 10 ton garam di awan demi memuluskan rencana agar hujan tidak turun di Jakarta.

Modifikasi cuaca demi mengurangi curah hujan di Jabodetabek. Proses rekayasa cuaca itu akan dibantu TNI AU. 

TNI AU pun telah menyiapkan 2 pesawat, CN 295 dan CASA 212. Kedua pesawat itu akan menabur 10 ton garam ke udara. Nantinya, garam akan ditabur di awan sebelum memasuki kawasan Jabodetabek. Sehingga, penyemaian garam itu akan mempercepat proses hujan di luar Jabodetabek.


"Kita sudah siapkan pesawat jam terbang sudah siap, kemudian garam yang akan ditabur sudah siap 10 ton," kata Kepala Staf TNI AU (KSAU), Marsekal Yuyu Sutisna, di Hanggar Skadron 2, Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat 3 Januari 2019.


Yuyu mengatakan, penaburan garam itu akan dibagi menjadi dua proses. Masing-masing pesawat, CASA 212 dan CN 295 membawa 800 kilogram garam dan 2,4 ton garam.

Namun, jumlah garam bisa ditambah sesuai permintaan BNPB atau BPPT. Saat ini, pihak TNI AU tinggal menunggu koordinasi BPPT.


"Kita sudah siap ditempat lain untuk digeser ke sini. Tinggal pelaksanaanya, pelaksanaan tergantung BPPT, kapan terbang kapan tabur di mana dan sebagainya, BPPT yang tahu," ucap Yuyu.



Yuyu menjelaskan, rencananya TNI AU hari ini akan menabur garam ke arah Barat. Pesawat akan menemui gelombang awan yang jenuh dan berupaya mempercepat proses hujan sebelum gelombang awan itu masuk ke kawasan Jabodetabek.


"Tujuannya kita urai awan yang bakal menjadi hujan sebelum masuk daratan, kita turunkan di luar daratan sehingga saat masuk daratan awan tersebut kecil kemungkinan jadi hujan," kata Yuyu.


Penerbangan pertama dilakukan pukul 09.45 WIB. Sementara penerbangan kedua berangkat pukul 12.30 WIB.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com