RIAU ONLINE, PAPUA-Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menduga wacana pengunduran diri Wakil Bupati Nduga, Wentius Namiangge adalah urusan pribadi dari sang wakil bupati.
Paulus bahkan telah mengutus Kapolres Nduga belum lama ini untuk bertemu dengan wakil bupati dan membicarakan solusi terbaik dalam masalah ini. Namun utusannya itu malahan dilempari batu.
“Pak Kapolres Nduga yang saya minta bertemu beliau malahan dilempari batu. Ini berarti adanya penolakan. Apakah benar wacana mundurnya beliau karena masalah penembakan atau mungkin saja ada persoalan pemerintahan yang belum bisa diungkap olehnya. Saya melihat, ini semua sifatnya pribadi,” kata Paulus, Senin 30 Desember 2019.
Tak hanya mengirim utusannya, Paulus juga terus berusaha menelpon Wakil Bupati Nduga, namun tak pernah direspon juga.
Paulus meminta Pemkab Nduga obyektif melihat kasus di Nduga yang awalnya berasal dari pembunuhan dengan kekerasan kepada 17 karyawan Istaka Karya yang sedang mengerjakan infrastruktur jalan dan jembatan di daaerah itu, hingga akhirnya ada pencarian kepada pelaku kejahatan tersebut.
Paulus menyebutkan kehidupan masyarakat di kabupaten lain di Papua semuanya aman saja, Lalu, kenapa di Nduga terus ada reaksi seperti ini? Apalagi yang punya rakyat adalah pemerintah dengan pimpinan bupati dan wakilnya. Sementara aparat keamanan hanya membantu roda pemerintah berjalan aman.
“Saya harap, Pak Bupati dan Wakilnya mendekati rakyatnya. Ajak lah mereka bicara, apa yang ada di pikiran, sehingga nantinya dapat disampaikan kepada pemerintah,” ujarnya.
Sebelumnya Mendagri Tito Karnavian mengakui surat pengunduran diri Wakil Bupati Nduga belum diterimanya. Ia pun meminta bantuan kepada Bupati Nduga, Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih untuk bertemu dengan Wakil Bupati Nduga untuk mencari solusi terhadap masalah ini.
Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com