RIAU ONLINE, SAMARINDA-Orang tua Yusuf, bocah 4 tahun yang tewas dengan kondisi mengenaskan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berencana menggugat PAUD Jannatul Athfaal. Ayah Yusuf, Bambang Sulistyo, menilai pihak PAUD lalai hingga mengakibatkan kematian anaknya.
"Kami akan menggugat pihak PAUD karena lalai menjalankan tugasnya menjaga Yusuf," kata Bambang saat ditemui di kediamannya di Samarinda, Senin 9 Desember 2019.
Yusuf ditemukan pada Minggu (8/12) setelah 16 hari hilang dari PAUD Jannatul Athfaal Samarinda. Kondisi jasadnya tidak utuh, tanpa kepala, dan hanyut di Sungai Karang Asam, Jl Antasari II, Samarinda. Jaraknya sekitar 5 km dari PAUD Jannatul Athfaal.
Bambang mengatakan, pihaknya tidak terima dengan cara kerja PAUD tersebut. Dia juga tak percaya dengan pengakuan PAUD yang mengatakan Yusuf hilang hanya berselang lima menit dari pengawasan.
Bambang menjelaskan, tujuan dia menitipkan Yusuf di PAUD tersebut untuk mendidik Yusuf. Selama ini, kata dia, Yusuf kesulitan berbicara. Dia berharap di sekolah tersebut, Yusuf bisa cepat beradaptasi dan belajar berkomunikasi dengan teman-temannya.
"Dititipkan di sana bukan karena kami bekerja. Dia di sana karena untuk pendidikan. Dia kan memang kesulitan berbicara, jadi sekolah agar bisa berkomunikasi dengan teman-temannya" kata Bambang.
Kasus kematian Yusuf menyisakan duka mendalam bagi Bambang dan istrinya. Bambang bahkan meragukan kronologi yang diberikan pihak PAUD.
"Pihak sekolah (PAUD) mengabari istri saya, Yusuf hilang pada pukul 15.20 wita. Pukul 15.39 saya ditelepon. Katanya lima menit hilang dari pengawasan, harusnya bisa dicari," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya akan meminta pertanggungjawaban pihak sekolah melalui gugatan pidana. "Mereka sudah lalai menjalankan tugasnya, jadi bukan gugatan perdata. Ini gugatan pidana," tuturnya.
Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com