Orang-orang menunggu untuk dievakuasi di tengah asap dari letusan gunung berapi Whakaari, juga dikenal sebagai Pulau Putih, di Selandia Baru, Senin (9/12). Foto: @SCH/via REUTERS
(Foto: @SCH/via REUTERS)
RIAU ONLINE, SELANDIA BARU-Gunung White Island di Selandia Baru, melutus secara tiba-tiba Senin 9 Desember 2019. Akibatnya banyak wisatawan yang tengah menikmati keindahan gunung tewas di lokasi.
Harapan hidup hampir mustahil untuk delapan orang yang masih hilang usai letusan Upaya pencarian sampai saat ini masih belum membuahkan hasil, diduga kuat mereka semua meninggal dunia.
Diberitakan Reuters, hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Dia mengatakan, pemantauan udara tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan di pulau sebelah utara Selandia Baru tersebut.
Ardern memaparkan, kedelapan turis yang masih hilang berasal dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Inggris, China, dan Malaysia. Sejauh ini lima orang tewas dalam bencana tersebut, sementara 30 orang terluka.
"Kepada mereka yang kehilangan anggota keluarga dan kawan, saat ini kami turut berduka cita yang mendalam atas duka kalian," kata Ardern dalam konferensi pers di Whakatane, kota 50 km dari White Island.
Gunung berapi White Island tiba-tiba meletus tanpa peringatan pada Senin sore waktu setempat. Padahal ketika itu tengah banyak turis yang berada di lokasi itu. Bahkan rekaman kamera pengawas memperlihatkan ada sekumpulan turis di dekat kawah, 1 menit sebelum erupsi.
"Ada dua kelompok di pulau itu - mereka yang berhasil dievakuasi dan mereka yang berada dekat dengan letusan," kata Ardern.
Letusan gunung berapi itu memuntahkan abu dan asap panas hingga lebih dari 3.000 meter ke udara. Upaya penyelamatan pertama dilakukan oleh perahu wisata dan helikopter.
Saat ini tim penyelamat masih belum bisa menginjakkan kaki di gunung karena masih banyak abu dan potensi letusan susulan mencapai 50 persen, berdasarkan data badan bencana setempat.
Letusan besar gunung White Island terakhir terjadi pada 1914 yang menewaskan 12 penambang belerang. Pada April 2016, letusan kecil sempat terjadi.
Gunung yang bernama 'Whakaari' dalam bahasa Maori ini menjadi salah satu objek wisata favorit. Setiap tahunnya ada lebih dari 10 ribu wisatawan yang mengunjungi gunung ini.
Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com