Riau Online, Jakarta-Presiden Jokowi memeluk erat Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat penutupan Kongres Partai NasDem. Di Kongres itu pria asal Aceh ini kembali terpilih jadi Ketua Umum.
Pelukan Joko Widodo dimaknai bermacam-macam. Pasalnya, Jokowi sempat melemparkan candaan ke Surya Paloh setelah Memeluk erat Presiden PKS, Shohibuk Iman beberapa waktu lalu.
Kini, Jokowi melakukan hal yang sama kepada Surya Paloh, apa artinya?
Kini ketegangan mereda lewat pelukan erat Jokowi dan Paloh. Namun, pelukan Jokowi-Paloh dinilai seperti clinch dalam tinju.
"Surya Paloh dan Jokowi berpelukan semalam itu seperti semacam clinch dalam tinju. Kemudian, mereka melihat momen selanjutnya," kata Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun kepada wartawan, Selasa 12 November.
Clinch, sebagaimana jamak diketahui, adalah gerakan memeluk yang dilakukan petinju untuk mengurangi jarak pukul lawannya.
Rico menilai persaingan yang sehat belum berakhir. Tujuan NasDem yang dipimpin Paloh adalah Pemilu 2024. NasDem berani karena punya bekal lonjakan tambahan 23 kursi di parlemen, terbanyak di antara partai lain.
"Ada jeda, ada waktunya tarung lagi," ujar Rico.
Dalam momen penutupan Kongres II Partai NasDem, Senin (11/11) tadi malam, Paloh menegaskan pihaknya mendukung Jokowi, mengklarifikasi isu tidak bersalaman dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada saat pelantikan Presiden Jokowi, 1 Oktober lalu. Jokowi juga mengamini semua penjelasan Paloh. Intinya, semuanya baik-baik saja.
Jokowi juga mengklarifikasi sorotannya terhadap pelukan erat Paloh-Sohibul Iman sebagai candaan sahabat saja, tak ada rasa curiga dan sinisme. Istilah 'curiga' dan 'sinis' adalah yang juga dipakai Paloh saat mengulas kembali isu pelukan erat itu, pada pembukaan Kongres II Partai NasDem, Jumat (8/11) kemarin.
"Ini istilahnya menampar dengan candaan. Seharusnya, maksud Jokowi, candaan itu ditanggapi dengan candaan juga dong. Tapi ini beda, ini Surya Paloh. Surya Paloh punya leverage politik (raihan kursi Pemilu yang banyak) sehingga dia berani," tutur Rico.
Namun demikian, itu hanya persepsi pengamat dari jauh. Jokowi sendiri menyatakan koalisinya solid.
"Salah besar kalau ada yang menyampaikan koalisi ini sudah tidak rukun, keliru gede sekali. Kita rukun-rukun saja, nggak ada, kalau pas Bu Mega nggak salami Bang Surya, itu kelewatan saja," kata Jokowi saat berpidato di HUT ke-8 NasDem sekaligus arena Kongres, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11) tadi malam.
Artikel ini sudah terbit di Detik.com