TIGA prajurit TNI menjaga keamanan saat berlangsungnya aksi protes di Timika, Papua, Rabu, 21 Agustus 2019.
(VOAINDONESIA/AP)
RIAU ONLINE, PAPUA - Setidaknya ada enam orang, termasuk seorang prajurit TNI, dikabarkan tewas saat aparat keamanan melepaskan tembakan guna membubarkan massa hendak menyerbu kantor pemerintah di Deiyai, Papua, Rabu, 28 Agustus 2019.
Kantor berita Reuters mengutip keterangan warga Deiyai menyatakan, sejumlah orang lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Kapendam XVII Cendrawasih Letkol CPL Eko Daryanto, dilansir dari laman VOA Indonesia membenarkan “satu personil TNI gugur terkena senjata tajam sejenis parang dan luka panah di bagian kepala.”
Dua personil TNI dan tiga polisi juga luka-luka terkena serangan senjata tajam dan panah. Sepuluh pucuk senjata api jenis SS1 V2 juga dirampas demonstran.
Penggunaan kalimat bernada rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya oleh sekelompok demonstran minggu lalu memicu demonstrasi di beberapa kota.
Demonstran di Manokwari Senin, 19 Agustus 2019 lalu bahkan membakar gedung DPRD Papua Barat. Sementara demonstran di Sorong merusak sejumlah fasilitas umum, termasuk Bandara Domine Eduard Osok (DEO).
Upaya Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menemui dan berdialog dengan mahasiswa di asrama Jalan Kalasan, Surabaya, Selasa sore, 27 Agustus 2019, belum membuahkan hasil.
Namun Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jendral Pol Luki Hermawan mengatakan, ini lebih dikarenakan kurang baiknya komunikasi terjalin dan siap menjadwalkan pertemuan lain segera.
VOA masih berupaya mendapatkan informasi langsung dari Deiyai tentang insiden berdarah hari ini, akan tetapi hingga laporan ini disampaikan belum membuahkan hasil. Jaringan internet di sebagian besar Papua masih belum pulih.