RIAU ONLINE - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap sederet masalah yang dialami pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018.
Berdasarkan investigasi yang telah dilakukan KNKT, Ketua Subkomite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menyebut terdapat enam masalah yang dialami pesawat tersebut.
"Data perawatan pesawat sejak 26 Oktober tercatat ada enam masalah gangguan yang tercatat di pesawat ini, yaitu terkait dengan airspeed altitude flight sebelah kiri tiga kali, speed trim fail dan max trim fail dua kali, indicated altitude satu kali, ini yang tercatat di buku catatan pesawat," kata Nurcahyo dalam konferensi pers terkait kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP, melansir merdeka.com, Rabu, 28 November 2018.
Nurcahyo menjelaskan, dimulai dari 26 Oktober 2018 dengan tujuan penerbangan Tianjin Binhai ke Manado, terdapat dua masalah yaitu tidak bisa menampilkan kecepatan terbang dan ketinggian terbang. Selain itu, masalah lampu perawatan menyala setelah mendarat.
Di hari berikutnya, pada 27 Oktober dengan tujuan penerbangan Denpasar - Manado dan sebaliknya, terdapat masalah yang sama seperti penerbangan sehari sebelumnya. Tetapi ada masalah baru yaitu lampu kecepatan gagal menerangi.
Di tanggal yang sama, pesaawat tersebut selanjutnya melakukan penerbangan dari Manado - Denpasar, dengan masalah Auto-throttle Arm disconnect, during aircraft takeoff roll.
Kemudian pada 28 Oktober dengan tujuan Denpasar ke Jakarta terdapat masalah pada IAS dan ALT. Lalu ada masalah terkait feel diff press light illuminate.
"Ini baru fakta dan di dalamnya tidak ada analisis," kata Nurcahyo.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id