RIAU ONLINE - Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin selalu unggul dibandingkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di sejumlah hasil survei beberapa lembaga. Tapi, ternyata angka survei secara nasional itu belum memuaskan bagi kubu Jokowi.
Tim Jokowi masih memiliki pekerjaan rumah untuk menguasai beberapa daerah yang menjadi kelemahan sang petahana. Berdasarkan data pada Pilpres 2014, Jokowi keok di beberapa daerah. Daerah mana saja?
1. Unggul di Jawa Tmiur, Berat di Madura
Pasangan Jokowi-Ma'ruf menargetkan kemenangan 70 persen di Jawa Timur. Sekretaris Tim Koordinator Daerah Pemenangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Sri Untari Bisowarno mengatakan diperkirakan akan terjadi pertarungan agak sengit di Madura dan beberapa daerah Mataraman. Mengingat, Jokowi dalam Pemilu 2014 lalu juga kalah di daerah tersebut.
Sedangkan Prabowo, pada Pilpres 2014 menang telak dari Jokowi di empat Kabupaten di Madura, yakni Kabupaten Kabupaten Bangkalan, suara untuk Prabowo mencapai 644.608 atau 81,20 persen sedangkan Jokowi 149.258 suara atau 18,80 persen. Sementara itu Prabowo juga unggul di Pamekasan dengan 378.652 suara atau 73,69 persen untuk Jokowi hanya 135.178 suara atau 26,31 persen, seperti dilansir dari merdeka.com, Rabu, 14 November 2018.
Di Sumenep Prabowo juga menang dengan suara 332.956 atau 57,57 persen sedangkan Jokowi hanya 245.410 suara atau 42,43 persen. Di Sampang, Prabowo menang dengan 474.752 suara atau 74,47 persen, Jokowi hanya 162.785 suara atau 25,53 persen.
2. Suara Jokowi Lemah di Sukabumi
Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf di Provinsi Jawa Barat menyebut terdapat wilayah yang masih dianggap lemah untuk suara Jokowi. Yakni di Sukabumi, Cianjur. Sehingga Jokowi maupun Ma'ruf Amin harus lebih intensif melakukan sosialisasi dan kampanye di wilayah yang dianggap masih lemah.
"Dari pemetaan itu, dari 27 kabupaten/kota ada beberapa daerah yang dianggap lemah. Pertama itu di wilayah Priangan Barat meliputi Sukabumi, Cianjur," kata Sekretaris TKD Abdy Yuhana.
Sementara Prabowo, pada Pilpres 2014 menang sebanyak 829.802 suara atau 68 persen di Kabupaten Sukabumi sedangkan pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya mendapatkan 392.927 suara atau sekitar 32 persen.
3. Jokowi Lemah di Cianjur
Tak hanya di Sukabumi, kubu Jokowi juga mengakui suaranya kalah jauh daripada Prabowo di Cianjur, Jawa Barat. Terbukti, pada Pilpres 2014 Prabowo berhasil menang dengan memperoleh 643.722 suara atau 59,24 persen. Sebaliknya, Jokowi meraih 442.822 suara atau 40,76 persen.
4. Jokowi Sulit Menang di Garut
Jokowi, pada Pilpres 2014, benar-benar keok dari Prabowo di Jawa Barat. Setelah kalah di Priangan Barat, Jokowi juga harus menerima kekalahan di Priangan Timur khususnya di Garut.
Sekretaris TKD Abdy Yuhana mengatakan suara Jokowi di Garut masih sangat rendah. Untuk itu partai-partai koalisi khususnya para caleg juga diwajibkan menyosialisasikan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin ketika berkampanye.
Tercatat saat Pilpres 2014 Prabowo meraih suara di Garut sebanyak 866.613 atau 70,12 persen. Sedangkan Jokowi memperoleh 369.199 suara atau 29,88 persen.
5. Kalah di Tasikmalaya
Di Tasikmalaya, suara untuk Jokowi juga terbilang kecil, terlebih saat Pilpres 2014. Saat Pilpres 2014 Prabowo menang telak di Kabupaten Tasikmalaya dengan 647.755 suara atau 70,69 persen, sedangkan Jokowi hanya meraih 268.568 suara.
Karena perolehan suara di beberapa wilayan di Jawa Barat Jokowi maupun Ma'ruf Amin harus lebih intensif melakukan sosialisasi dan kampanye di wilayah yang dianggap masih lemah.