Begini 'Pedasnya' Sindiran Kubu Jokowi Saat Prabowo Tiru Gaya Trump

Prabowo-Ketum-Gerindra.jpg
(DW.COM/REUTERS)


RIAU ONLINE - 'Make America Great Again' kalimat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald saat Pemilu AS 2016 Trump yang ditiru capres Prabowo Subianto. Kalimat Trump tersebut diucapkan dengan mengganti kata America degnan Indonesia, yakni 'Make Indonesia Great Again'.

Kalimat itu dilontarkan Prabowo setelah membahas Neoliberalisme, sebagai paham ekonomi yang mengacu pada filosofi ekonomi-politik akhir-abad 20. Ternyata gaya Prabowo itu mendapat sindiran 'pedas' dari kubu Jokowi. Berikut sindiran-sindiran itu, melansir merdeka.com, Senin, 15 Oktober 2018:

1. Prabowo dinilai tidak kreatif

Kubu Jokowi menilai capres Prabowo Subianto tidak kreatif lantaran meniru kalimat Presiden AS Donald Trump saat Pemilu AS 2016 'Make America Great Again' diganti 'Make Indonesia Great Again'.

Menurut Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, seorang pemimpin yang baik harus memiliki prinsip sendiri dan tidak meniru gaya orang lain.

"Ini sungguh tidak kreatif, copas dan pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki karakter dan prinsip sendiri," kata Karding.

2. Dikhawatirkan hobi bikin kontroversi

Abdul Kadir Karding mengatakan dengan meniru gaya kampanye Donald Trump, dikhawatirkan Prabowo malah mencontoh kebijakan Trump yang hobi bikin kontroversi. Menurutnya, boleh saja belajar dari bangsa lain, tetapi tidak boleh latah dan ikut-ikutan.



"Kalau kita mencontoh gaya kampanye Trump, besok-besok kelakuan kita contoh, kebijakan-kebijakan akan dicontoh seperti yang kontroversial, kontraproduktif," ujar Karding.

3. Berbeda dengan kultur di Indonesia

Kubu Jokowi mengaku senang jika capres Prabowo meniru gaya Donald Trump. Sebab Trump kerap memproduksi hoaks, fitnah sana sini dan melempar isu bombastis.

Jika Prabowo menggunakan cara itu, kata Karding, maka akan sangat jauh berbeda dengan kultur di Indonesia, yang mengutakan kejujuran.

"Kenapa? Indonesia ini masyarakatnya beda yang ada di Amerika, dan di Eropa. Kita masih mengutamakan kejujuran, kesopanan santunan, keadaban, itu masih sangat kental di Indonesia," jelas Karding.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id