Ratna Sarumpaet Jadi Korban Penganiayaan Gaya PKI

Ratna-Sarumpaet.jpg
(Warta kota)

RIAUONLINE,JAKARTA - Penganiayaann yang dialami aktivis wanita, Ratna Sarumpaet disebut-sebut mirip gaya penganiayaan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Gaya ini hampir seperti gaya PKI. Saya ingin menegaskan ini," ujar politikus PKS Mardani Ali Sera di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018.

Hal itu dikatakannya dengan membandingkan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. Di dalam film tersebut, ia berkata PKI melakukan cara kekerasan, persekusi, hingga merancang konflik horizontal untuk mengamankan kekuasaan.

Meski menilai demikain, inisiator #2019GantiPresiden ini enggan menduga lebih awal tentang adanya motif politik di balik penganiayaan terhadap Ratna. Ia hanya mendesak kepolisian segera mengungkap kasus kekerasan tersebut.

"Kejadian ini adalah bencana dan tragedi mesti diusut secara tuntas oleh teman-teman kepolisian," ujarnya.

Mardani tidak mengelak gaya Ratna dalam menyampaikan aspirasi terbilang keras. Namun, hal tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk membungkam Ratna dalam berpendapat.

"Gayanya kita tahu, tapi kita perlu orang seperti Ratna Sarumpaet," ujar Mardani.

Di sisi lain, Mardani mengaku tidak mengetahui soal kemungkinan Ratna pernah menerima ancaman sebelum menjadi korban penganiayaan. Namun, ia mengaku Ratna bersama dengan sejumlah aktivis #2019GantiPresiden, seperti Rocky Gerung, pernah diadang di sejumlah daerah kala hendak mendeklarasikan gerakan itu.

"Nah karena itu motif detilnya kami berharap Kepolisian dapat menentukan apa motifnya," ujarnya.

Hingga saat ini, kondisi Ratna Sarumpaet masih trauma dan enggan memberitahu siapapun soal peristiwa itu karena merasa takut.



Sementara mengenai foto yang beredar di media sosial, Juru bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak yakin bukan Ratna yang menyebarkan. Sebab, Ratna masih trauma dan ketakutan.

"Jadi sudah lama, tapi kami baru tahunya tadi malam. Ternyata beliau ketakutan dan trauma sehingga tidak mengabarkan ke siapa-siapa," ucap Dahnil.

Saat ini, lanjut Dahnil, Ratna sudah berada di rumahnya setelah dirawat di rumah sakit. Dahnil belum mengetahui rinci di mana Ratna sempat dirawat usai dikeroyok. Dia menduga Ratna sempat dirawat di rumah sakit di Bandung selama beberapa hari.

Sebelumya, Ratna dikabarkan menjadi korban penganiayaan saat tengah berada di Bandung, Jawa Barat. Belum diketahu pasti kapan peristiwa penganiayaan tersebut terjadi, namun dari foto yang beredar wajah Ratna mengalami lebam di bagian kedua matanya.

Dahnil mengaku dirinya bersama Prabowo dan Sandiaga Uno memperoleh foto Ratna dengan wajah yang lebam tadi malam. Setelah itu, Dahnil menghubungi Ratna melalui sambungan telepon dan membenarkan bahwa dirinya dikeroyok oleh orang tak dikenal.

"Beliau dikeroyok di dalam mobil oleh orang tak dikenal di bandara Bandung," ucap Dahnil.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Andre Rosiade meminta pihak kepolisian mengusut kasus itu.

"Ya lebih baik polisi berinisiatif menginvestigasi segera karena kasian juga Pak Jokowi nanti dihubungi-hubungi kan, di-bully orang bisa saja," ucapnya.

Andre juga khawatir kasus dugaan pemukulan terhadap Ratna bakal dikaitkan dengan sikap kritisnya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Takutnya kalau ini enggak ditindak kan jadi dihubung-hubungkan. Mbak Ratna kan kritis terhadap pemerintah kan, yang kasian Pak Jokowi juga," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi yang disampaikan oleh Ratna terkait kejadian yang menimpanya.

Tulisan ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul "Prabowo Akan Jenguk Ratna Sarumpaet, Disebut Korban Gaya PKI"

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id