RIAU ONLINE - Kiprah mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo ternyata belum habis, kendati maju sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2019. Kini, Gatot tengah jadi rebutan kubu Jokowi maupun Prabowo untuk masuk tim pemenangan di Pilpres 2019.
Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean, membenarkan bahwa koalisi Prabowo-Sandi tengah membangun komunikasi dengan Gatot. Bahkan, komunikasi itu dilakukan secara langsung oleh cawapres Sandiaga Uno.
Menurut Ferdinand, komunikasi antara koalisi Prabowo-Sandi dengan Gatot menuai respons positif. Karena, kata dia, ada kesamaan persepsi terhadap permasalahan yang dihadapi bangsa saat ini antara Gatot dengan Prabowo.
“Positifnya tentu ada, setidaknya kesamaan persepsi, kesamaan cara pandangan. Terutama kesamaan persepsi, kesamaan cara pandang terhadap situasi kebangsaan saat ini. Itu antara Pak Gatot dan Pak Prabowo kesamaannya pandangannya melihat ada satu masalah terhadap permainan proxy, yang memang mengganggu bangsa kita secara halus tetapi dampaknya sangat besar,” ujar Ferdinand, seperti dilansir dari Kumparan.com, Kamis, 23 Agustus 2018.
Baca Juga: Pensiun Awal April, Inilah Sepak Terjang Jenderal Gatot Saat Jabat Panglima TNI
“Nah jadi cara pandang ini yang kita anggap positif. Artinya kita bisa sepaham saat ini, karena jika tidak sepaham, tidak sehati kan agak sulit untuk bisa bersama-sama,” tambahnya.
Kendati demikian, Ferdinand belum dapat memastikan Gatot akan mendukung Prabowo-Sandi atau tidak. Menurutnya, Gatot akan mengambil sikap politik terkait dukungannya di Pilpres 2019.
“Tapi memang sampai saat ini keputusan belum ada jawaban final dari Pak Gatot. Kami belum tahu sampai saat ini perkembangannya ya, bahwa komunikasi terbangun, berjalan ke arah sana dan arahnya positif. Kita tunggu saja, mungkin dalam beberapa hari ini pasti akan ada keputusan dari Pak Gatot,” jelas dia.
Sementara itu, Wakil Korbid Pratama DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, posisi ketua tim kampanye nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma’ruf akan diisi oleh sosok dari kalangan militer. Salah satu kandidatnya adalah Gatot Nurmantyo.
“Bisa. Bisa Gatot, bisa Pak Moeldoko dan bisa yang lainnya,” ujar Bamsoet di Gedung DPR.
Klik Juga: Ditawari Gabung Gerindra, Apa Jawaban Jenderal Gatot Ke Prabowo?
Bamsoet juga belum memastikan Gatot sebagai kandidat Ketua TKN dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Dia mengatakan, kabar tersebut ia dapat karena adanya sejumlah dinamika di tim koalisi.
Menurut Bamsoet, Presiden Jokowi sangat berhati-hati dalam menentukan sosok yang akan menjadi ketua TKN. Sebab, menurutnya, ketua TKN memiliki peran strategis dalam proses pemenangan di Pilpres 2019.
“Penentuan dari pada ketua tim dan struktur itu sangat menentukan kekuatan dari pada tim ini dalam perjalanannya ke depan, sehingga Pak Jokowi dan para stakeholder dari pada Jokowi dua periode ini sangat hati-hati,” ucap Bamsoet.
Sementara itu, Gatot pada Selasa, 14 Agustus lalu mengaku akan berada di dua kubu. Meskipun, kata Gatot, ada banyak ajakan dari parpol agar ia bisa bergabung mendukung salah satu paslon.
“Saya di mana-mana, ya sudah, saya di mana mana. Ya ajakan ya diterima ajakannya. Tapi saya enggak ke mana-mana,” kata Gatot saat itu di lokasi.
Namun, Gatot mengaku, belum ada ajakan untuk ia menjadi sebagai ketua timses salah satu calon. Ia kembali menegaskan, ia berniat masuk timses ke dua kubu paslon.
“Nggak ada, belum ada (ajakan ketua timses). (Tapi) Kalau dua-duanya saya berniat,” ujar Gatot.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id