RIAUONLINE,JAKARTA - Setelah 16 bulan absen, mulai hari ini, Jumat 27 Juli 2017, Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali bekerja. Novel kembali menduduki jabatannya semula sebagai Kepala Satgas Penyidikan KPK.
Sebelumnya, Novel harus absen karena berobat untuk menyembuhkan matanya setelah diserang air keras.
Menurut Ketua Wadah Pegawai Yudi Purnomo, kembalinya Novel Baswedan merupakan energi tambahan bagi Pegawai KPK yang rindu sepak terjangnya sebagai kasatgas penyidikan.
Seperti dikutip dari Liputan6.com, ia menambahkan kemungkinan di awal-awal kembalinya bekerja, Novel Baswedan tak akan bekerja seoptimal seperti sebelum matanya terkena air keras oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Namun, semangat Novel tak luntur untuk memberantas tindak pidana korupsi.
Sementara itu, Novel Baswedan menegaskan akan mendesak Presiden RI untuk mengusut tuntas penyerangan terhadap dirinya, meskipun saat ini mulai membaik.
Menurutnya, Polri tak mau mengungkap kasus penyiraman air keras kepada dirinya pada 11 April 2017. Hampir 16 bulan berlalu, sampai hari ini pelaku penyiraman air keras itu tak kunjung terungkap.
"Saya sejak awal sampaikan bahwa polisi tidak mau untuk mengungkap ini (penyiraman air keras). Saya tegaskan lagi, polisi tidak mau mengungkap ini," kata Novel di Gedung KPK dikutip dari CNN Indonesia.
Novel pun mendesak Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus air keras.
Desakan sebelumnya pun pernah dilontarkan oleh Novel maupun pelbagai organisasi masyarakat.
Menurut Novel, apa yang dilakukannya bukan didasarkan pada rasa dendam karena menjadi korban penyerangan. Ia menyebut langkahnya menuntut pengungkapan pelaku penyiraman air keras ini sama halnya dengan kerja pemberantasan korupsi.
"Saya akan terus menyampaikan ini, apapun risikonya saya akan sampaikan terus," ujarnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id