RIAUONLINE, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi tidak akan lolos menuju kursi parlemen. Pernyataan ini diungkapkan Politikus PKS, Fahri Hamzah ketika menanggapi hasil survey LIPI.
Dalam survei tersebut menyebut elektabilitas PKS dalam Pileg 2019 hanya mencapai 3,7 persen atau kurang dari ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Dikutip dari CNN Indonesia, Jumat 20 Juli 2018, Fahri menyebut kegagalan PKS lolos ke parlemen lantaran belum selesainya konflik di internal partai.
"Dugaan saya begitu (PKS tidak lolos ke parlemen). PKS sudah Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta.
Faktor utama penyebab kegagalan PKS ke parlemen, kata Fahri, adalah akibat penerapan surat DPP PKS perihal bacaleg PKS siap dicopot kapan saja jika terpilih sebagai anggota dewan.
Syarat itu, kata Fahri, membuat kader marah dan memilih keluar dari PKS. "Bagaimana Anda mau berjuang sementara nyawa Anda di tangan orang. Kan tidak bisa begitu menurut saya," ujarnya.
Tata Kelola Partai
HAL lain yang menjadi penyebab PKS gagal, kata Fahri, terkait sistem tata kelola partai yang mewajibkan kader taat pada pimpinan.
Tak hanya itu, larangan kader PKS menemui dirinya dan Anis Matta juga menjadi hal lain dari segelintir masalah di internal PKS. Ia berkata ada kader PKS yang diubah nomor urutnya sebagai bacaleg lantaran menemui dirinya dan Anis.
"Gimana itu, jadi tidak rasional lagi. Makanya dapat diduga (PKS) akan berakhir," ujar Fahri.
Di sisi lain, Fahri juga menyinggung soal pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang melarang kader PKS yang berstatus suami-istri menjadi caleg.
Imbauan itu, kata Fahri, hanya menjadi angin lalu lantaran saat ini ada kader PKS yang mengajak istri hingga anaknya menjadi caleg. Salah satu contohnya, lanjut Fahri, adalah Ahmad Heryawan.
"Mohon maaf kayak Pak Heryawan, istrinya dan anaknya kan ikut. Banyak itu saya dapet laporan kemarin di Ambon orang pada lapor sekarang itu satu keluarga masuk. Kenapa? Karena tidak ada lagi orang mau (bergabung ke PKS). Bagaimana anda (mau), orang sudah daftar disuruh mundur," ujarnya.
Lebih dari itu, Fahri enggan memastikan apakah PKS akan bubar atau menempuh jalan lain jika tidak lolos ke parlemen.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id