JK Bilang Mungkin Butuh 100 Tahun Indonesia Punya Presiden dari Luar Jawa

Wapres.jpg
(Internet)

 

RIAU ONLINE - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menduga butuh sekitar 100 tahun sejak merdeka, Indonesia akan punya presiden dari luar Jawa. Hal ini dikatakan JK saat berkelara soal dirinya yang ikut 3 kali pipres dan kalah saat maju sebagai capres.

"Di Amerika butuh 170 tahun untuk orang Katolik jadi presiden di Amerika, butuh 240 tahun untuk orang hitam jadi presiden di Amerika, jadi mungkin butuh 100 tahun dari kemerdekaan orang luar Jawa jadi presiden (Indonesia)," kata JK, melansir detik.com, Senin, 25 Juni 2018.

Alasan utamanya, menurut JK, karena orang-orang lebih cenderung memilih berdasarkan faktor kesamaan. Sedangkan, sekitar 60 persen penduduk Indonesia berasal dari Pulau Jawa.

"Normal saja alasannya, orang memilih (karena) kesamaannya, karena penduduk di Jawa ini 60 persen. Sekiranya ada republik di indo timur, mungkin saya jadi presiden. Kesamaannya orang berpikir, di mana pun, di Amerika pun begitu," tutur JK.



Namun JK memprediksi, 30 tahun ke depan kesukuan di Indonesia akan hilang sebab banyak orang yang menikah berbeda suku.

"Tapi kesukuan itu akan hilang kira-kira 30 tahun lagi. Pada saat suku sudah tidak jelas lagi. Saya punya istri Minang, anak saya kawin dengan orang Jawa. Cucu saya orang apa? Indonesia. Tidak ada lagi sukunya. Itu akan menghilangkan nanti secara alamiah, secara kesukuan pada saat kita mungkin 30-40 tahun," duga JK.

Sebelumnya JK juga sempat membahas soal rekornya mengikuti Pilpres. JK menyebut dia merupakan satu-satunya tokoh yang mengikuti 3 kali Pilpres dengan 2 kali menang dan 1 kali kalah.

JK berkelakar justru saat dia menjadi ketua umum partai dia malah tak menang di Pilpres. Sebaliknya, saat tak lagi aktif di pertai justru menang.

"Tidak punya partai malah menang. Tapi nasib memang wakil saja, presiden tidak bisa kan," ujar JK.