RIAU ONLINE - Indonesia bakal membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa lima unit Pesawat Hercules dari Amerika Serikat. Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Menurut Ryamizard, rencana pembelian Hercules tersebut dilakukan usai adanya pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS James N Mattis di Hawaii pada Selasa, 29 Mei 2018.
"Iya Pesawat Hercules, kita akan beli di sana, nggak banyak-banyak, lima biji aja," kata Ryamizard, melansir CNN Indonesia, Selasa, 5 Juni 2018.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga telah menyinggung masalah pengadaan Hercules ini. Beberapa waktu lalu Hadi mengatakan, bahwa TNI Angkatan Udara membutuhkan tambahan pesawat angkut.
Kendati demikian, Ryamizard masih enggan untuk menyebutkan spesifikasi dan jadwal kedatangan pesawat tersebut ke Indonesia.
Ryamizard hanya mengatakan pembelian Hercules sebagai upaya TNI dalam memperkuat sistem alutsista dan menjaga persahabatan dengan AS di bidang alih teknologi pertahanan.
"Jadi sembari membeli sambil meningkatkan persahabatan, terutama pertahanan dan alih teknologi," kata dia, yang merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.
Pengadaan Hercules, tuturnya, merupakan komitmen Kementerian Pertahanan untuk memodernisasi sistem pertahanan TNI AU.
Sebab, menurutnya, beberapa Pesawat Hercules yang kini dimiliki Indonesia perlu diperbarui untuk meningkatkan faktor keamanan bagi pasukan TNI dalam bertugas. Pasalnya, alutsista yang ada kebanyakan merupakan barang hibah.
"Kan Hercules-Hercules yang dihibahkan atau dibeli murah kan barang lama, kita perlu lah [membeli baru] walaupun enggak banyak, yang penting ada yang baru," ucap dia.
Di luar masalah alutsista, Rymizard mengaku tengah menjajaki kerjasama dibidang pemberantasan terorisme dengan Amerika Serikat. Hal itu untuk menindaklanjuti serangkaian aksi teror yang mengancam Indonesia belakangan ini.
"Terutama terorisme, itu musuh semua manusia, itu bukan musuh sekolompok orang aja, jadi seluruh manusia harus memusuhi itu, melalui aparatnya, tentara, polisi, yang lain boleh juga," pungkasnya.