RIAUONLINE, JAKARTA - Kasus penyerangan sekaligus pengusiran jamaah Ahmadiyah di Kecamatan Sakra, Lombok Timur, NTB menjadi perhatian Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Tjahjo mengaku telah membentuk tim untuk menelusuri penyerangan dan pengusiran yang dilakukan sekelompok orang terhadap jemaat Ahmadiyah
"Saya kirim tim ke sana untuk mengecek betul apakah itu kasus lama, apakah itu kasus-kasus baru, apakah ada kaitan dengan keyakinan yang diyakini oleh kelompok Ahmadiyah, ada masalah perjanjian apa," kata Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/5). Sebagaimana dilansir dari Liputan6.com.
Mengenai keterlibatan aparat kepolisian maupun kepala daerah dalam mengintimidasi jemaat Ahmadiyah, Tjahjo enggan berkomentar. "Saya belum berani menyampaikan detail," ucap dia singkat.
Penyerangan dan pengusiran terhadap jemaat Ahmadiyah di Kecamatan Sakra mengakibatkan 21 perempuan dan 3 pria dewasa kehilangan tempat tinggal. Korban saat ini masih mengungsi di Mapolres Lombok Timur.
Juru Bicara JAI, Yendra Budiana menyampaikan peristiwa penyerangan dalam dua hari terakhir terjadi tiga kali. Penyerangan pertama terjadi hari Sabtu pukul 11.30 WITA dan pukul 21.00 WITA. Selanjutnya terjadi Minggu pada pukul 06.30 WITA.
Yendra mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi dari kepolisian terkait tindakan terhadap pelaku perusakan termasuk juga belum ada tersangkanya.
Dia menyebut sebelum insiden perusakan terjadi, telah dilakukan dialog jemaat Ahmadiyah dengan aparat serta pihak terkait. Dalam dialog itu, warga Ahmadiyah diminta keluar dari ajaran Ahmadiyah, jika tidak maka akan dilakukan pengusiran.