Laporan: AZHAR SAPUTRA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebutkan meme #2019GantiPresiden yang kini banyak dituliskan pada bagian depan baju kaos merupakan bentuk dari kebebasan berekspresi.
"Ganti Presiden? ya, ganti saja. Itu kan kebebasan berekspresi. Kalau rakyat sudah menghendaki. Ya, sah-sah saja kan," katanya di Hotel Grand Suka, Senin, 30 April 2018.
Menurutnya, jika seandainya dalam pilpres 2019 mendatang rakyat Indonesia malah menghendaki Presiden sebelumnya, Joko Widodo kembali memimpin untuk dua periode juga merupakan bentuk dari hak rakyat untuk memilih pemimpinnya selama lima tahun mendatang.
"Jika nanti dua periode pun silakan. Inikan demokrasi yang tak bisa dihalang-halangi. Itu merupakan bentuk kebebasan berekspresi," tandasnya.
Sebelumnya, dilansir dari Liputan6.com, Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut berkomentar mengenai tagar "2019GantiPresiden" yang marak belakangan ini. Di hadapan relawan, Jokowi menyindir pihak yang ingin ganti presiden.
"Sekarang isu kaus ganti Presiden 2019. Masa dengan kaus bisa ganti Presiden," kata Jokowi, Sabtu 7 April 2018. Orang nomor satu ini menegaskan, hanya dua hal yang bisa mendorong pergantian Presiden. Yakni rakyat dan kehendak Tuhan. Sedangkan kaos menurutnya tidak bisa mendorong pergantian Presiden.
Saat ini, Partai Gerindra yang bekerja sama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) gencar menggalang dana dengan menjual kaus bertulisan #2019GantiPresiden'. Galang dana ini dilakukan guna mendukung pencapresan Prabowo Subianto di 2019.