Setahun Kasus Novel, Siapa Dalang di Balik Serangan Air Keras Itu?

Novel-Baswedan-pulang.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE - Hari ini, Rabu 11 April 2018, tepat setahun sudah Novel Baswedan diserang air keras oleh orang tak dikenal di perumahannya Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun, hingga kini pelaku di balik peristiwa itu tak kunjung terungkap.

Dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor menyiramkan cairan kimia tepat ke wajah Novel yang saat itu dalam perjalanan usai salat Subuh di Masjid Jami Al Ihsan, yang tak jauh dari kediamannya, 11 April 2017 lalu.

Peristiwa itu berlangsung sangat cepat, sehingga Novel tak sempat menghindar. Sementara, tak seorang pun berada di lokasi penyerangan itu terjadi.

Novel yang saat itu tengah menjadi Kasatgas e-KTP itu langsung dibawa ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng Jakarta Pusat, untuk perawatan dengan alat yang lebih memadai.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian, lantas langsung membentuk tim khusus, di hari penyerangan itu juga. Tito berharap, Satgas yang terdiri dari tim Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya dan Mabes Polri itu, dapat menangkap pelaku dan menguak motif di balik tindakan brutal itu.

Baca Juga Hingga Novel Baswedan Pulang ke Tanah Air, Polri Masih Utang Kasusnya

Keesokan harinya, Novel dibawa ke rumah sakit di Singapura. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan Novel dibawa ke Singapura untuk menjalani pemulihan dengan peralatan yang lebih canggih.

Pihak kepolisiaan mulai memeriksa para saksi untuk mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel. Hingga enam bulan pasca kejadian itu, polisi telah memeriksa 60 saksi dan mengumpulkan 400 rekaman CCTV dari lokasi penyerangan dalam radius 500 meter.

Pada November 2017, dua sketsa wajah terduga pelaku teror Novel Baswedan dirilis kepolisian. Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz, sketsa tersebut dikumpulkan penyidik dari pemeriksaan terhadap 66 saksi. Namun, hingga saat ini, pelaku tak kunjung ditemukan.



"Yang pertama itu kita ketahui dari saksi S. Dan kedua, kita dapat info dari SN," ujar Idham Azis dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat 24 November 2017, seperti dilansir dari Liputan6.com, Rabu, 11 April 2018.

Desakan untuk membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus tersebut terus mencuat. Sementara, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengaku pihaknya menemukan sejumlah kendala untuk mengungkap kasus penyerangan itu.

Jenderal bintang dua itu, menegaskan bahwa Polri belum menyerah untuk mengungkap kasus penyerangan Novel. Hingga kini, penyidik masih terus berupaya untuk membuat terang kasus ini.

Di sisi lain, Presiden Jokowi memastikan dirinya terus minta Tito menuntaskan penyidikan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Jokowi bahkan siap melakukan langkah lain seandainya Polri angkat tangan dalam pengusutan kasus ini.

Klik Juga Juru Parkir Ini Siap Donorkan Mata Untuk Novel Baswedan

Sementara, istri Novel Baswedan, Rina Emilda, mengaku masih berharap para pelaku yang menyerang suaminya itu segera ditangkap.

"Harapannya pelaku terungkap, ini tuh udah setahun," kata Rina.

Rina bercerita, bahwa Novel pernah menyebutkankan bahwa para pelaku tidak akan tertangkap. Sebab, Novel menduga ada keterlibatan 'orang besar' di balik skenario penyerangan pagi buta itu.

"Dari awal Pak Novel sudah cerita kalau pelakunya tidak akan ditangkap, terbukti setelah setahun," ungkap Rina.

Rencananya Rabu siang ini, menurut Rina, Novel akan mendatangi gedung KPK untuk menghadiri diskusi terkait satu tahun peristiwa penyerangan terhadapnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id