Saat Mantan Menteri Agama Ketakutan Usai Sumanto Bilang Dagingnya Enak

Senin, 9 April 2018 10:22 WIB Editor: Yola Ristania Vidiani

Sumanto

(TRIBUNNEWS.COM)

RIAU ONLINE - Ingatkah anda dengan Sumanto? Pria asal Desa Pelumutan, Purbalingga, Jawa Tengah yang telah menggemparkan Indonesia pada 2003 lalu karena aksinya yang gemar memakan daging mayat. Sumanto kemudian dihukum penjara karena kasus pencurian mayat.

Perubahan yang cukup signifikan kemudian dialami Sumanto selama tinggal di panti. Pengurus panti rehabilitasi sekaligus orang yang merawat Sumanto, Haji Supono mengatakan Sumanto telah menjadi pribadi yang lebih baik.

"Aktivitas saya bantu-bantu Pak Haji (Supono) cabut-cabut rumput, bertani, ikut pengajian, pokoknya ikut pak haji," katanya, melansir Suara.com, Senin, 9 April 2018.

Sumanto juga rajin mengikuti pengajian yang digelar panti. Bahkan, menurut Supono, Sumanto mampu melafalkan ayat-ayat suci Alquran dan juga dipercaya untuk mengumandangkan azan.

Selama tinggal di panti, ada cerita lainnya dari Sumanto. Sumanto sempat membuat mantan Menteri Agama (Menag) di era Presiden Bambang Yudhoyono terhenyak.

Diceritakan Suponi, saat itu ia menjadi fasilitator antara Sumanto dan mantan Menag yang tak disebutkan namanya itu. Ketika tengah mengobrol, mantan Menag itu berceletuk menanyakan hal yang ada sangkut pautnya dengan masa lalu Sumanto.

"Pak menteri tanya, daging yang menurut Sumanto enak itu yang bagaimana," katanya.

Lantas Sumanto menjawab. Menurutnya, daging mayat orang yang banyak dosa terasa pahit dan tidak enak sedangkan daging yang enak menurut Sumanto adalah daging orang yang selama hidupnya baik dan beramal saleh.

Gara-gara ulahnya itu, sang mantan Menag langsung terhenyak. Tubuh Tubuh mantan Menag tersebut agak mundur seiring arah telunjuk Sumanto yang mengarah kepadanya dibarengi sorot mata yang tajam.

"Yang enak itu mayat orang yang baik seperti Pak Menteri," kata Supono menirukan jawaban Sumanto.

"Yah, jangan saya Sumanto, saya kan menteri agama," kata Supono menirukan balasan dari sang mantan Menteri Agama.