RIAU ONLINE - Sejumlah wartawan di Kota Ambon mengaku mendapat intimidasi yang dilakukan oleh Calon Gubernur Petahana Maluku, Said Assagaf, dan sejumlah anggota tim suksesnya di sebuah rumah kopi di Jalan Sam Ratulangi, Ambon, Kamis, 29, petang.
Intimidasi itu terjadi ketika Said Assagaf dan sejumlah tim suksesnya bersama beberapa kepala dinas Provinsi Maluku tengah mengobrol sambil menikmati kopi di rumah kopi tersebut sekitar pukul 17.40 WIT.
Lalu, seorang wartawan Rakyat Maluku, Sam Hatuina yang tengah duduk bersama rekan-rekannya mencoba mengambil gambar suasana tersebut.
Sam mengaku saat itu dia yang juga sedang ngopi bersama rekan-rekannya sesama jurnalis duduk tak jauh dari tempat Said Assagaf dan sejumlah aparatur sipil negara (ASN). Kemudian, Sam mencoba mendokumentasikan suasana tersebut dengan ponselnya.
“Saat itu saya langsung dibentak oleh Kepala Keuangan Provinsi Maluku yang kebetulan duduk di samping Pak Said Assagaff,” ujar Sam, melansir KOMPAS.COM, Jumat, 30 Maret 2018.
Pada saat bersamaan, ungkap Sam, calon gubernur Said Assagaf spontan ikut membentaknya dan memintanya untuk menghapus foto yang baru saja diambilnya.
“Woe ose kanapa foto? Ose hapus foto itu. Beta di sini seng kampanye, beta di sini minum kopi saja. Jangan main-main dengan beta ee, ose kira beta takut ose ka? (Kenapa Anda foto? Anda hapus foto itu. Saya di sini tidak kampanye, saya minum kopi saja. Jangan main-main dengan saya, Anda kira saya takut dengan Anda?),” ucap Sam meniru perkataan Assagaff kepadanya saat itu.
Tak hanya meminta menghapus foto, menurut Sam, Assagaf yang emosi juga memerintahkan seorang tim suksesnya untuk merampas ponsel yang digunakan Sam dalam mengabadikan gambar tersebut.
“Pak Assagaff meminta salah satu tim sukses untuk mengambil handphone dari Sam. Saat itu orang yang disuruh Pak Said itu langsung datang merampas handphone yang dipegang Sam,” kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Ambon, Abdul Karim Angkotasan.
Saat itu, menurut Abdul Karim, sempat terjadi cekcok antara wartawan dan sejumlah orang suruhan Said Assagaf. Abdul mengaku dia dan sejumlah wartawan lainnya ikut diperlakukan secara kasar.
“Kami diperlakukan sangat kasar. Jadi bukan hanya mendapat perlakuan intimidasi, tapi juga perlakuan kekerasan,” ujar Abdul.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id