Komikus Jepang Ini Sujud Minta Maaf, Usai Bikin Komik 'Jokowi Pengemis'

Komikus-Jepang.jpg
(Suara.com/Screenshot twitter)

RIAU ONLINE - Seorang komikus satire Jepang menggemparkan warga Indonesia akhir pekan lalu usai komikus bernama Onan Hiroshi itu mempublikasikan komik strip yang menyindir proyek kereta cepat Jakarta-Bandung era Presiden Joko Widodo.

Komik strip yang diunggah ke Facebook dan Twitter pada Jumat, 23 Februari 2018, Onan menggambarkan Jokowi sebagai "pengemis" kereta listrik kepada Jepang, setelah sempat mengkhianati mereka.

"Pengemis kereta berkecepatan tinggi," demikian Onan memberi judul untuk dua panel komik strip buatannya, melansir Suara.com, Senin, 23 Februari 2018.

Hiroshi, pada panel pertama menggambarkan pemerintah Indonesia bersepakat dengan Jepang untuk merencanakan pembangunan kereta cepat.

Sedangkan, para pekerja ahli Jepang digambarkan bekerja keras memformat rencana tersebut, termasuk mencari data detail pembangunan proyek.

Selanjutnya, pada strip panel pertama komik itu digambarkan pemerintahan Jepang sukses membuat studi dan mengumpulkan data penting proyek dan diserahkan kepada Indonesia.

Namun, setelah data itu diberikan kepada Indonesia, pembangunan proyek justru diserahkan kepada pemerintah Tiongkok.

Wakil Jepang digambarkan menangis karena sedih, karena Indonesia memilih Tiongkok menjadi pengembang proyek itu sebab menawarkan harga murah untuk pembangunan.

Panel kedua komik strip itu, Onan menggambarkan situasi setelah 2 tahun kesepakatan Indonesia-Tiongkok membangun kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pada gambar utama yang memakan dua panel, tampak Presiden Gtiongkok Xi Jingping menyilangkan tangan tanda belum bisa menyelesaikan proyek tersebut.

Sementara Jokowi digambarkan memegang kepala sembari membayangkan kereta cepat dan Pilpres 2019.

Pada panel selanjutnya, Hiroshi menggambarkan Jokowi kembali mendatangi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Dengan tubuh membungkuk setengah bersimbuh, tangan Jokowi memegang PM Abe untuk memohon agar Jepang mau mengambil alih proyek kereta cepat dari Tiongkok.

Tapi, pada panel itu juga, PM Abe digambarkan diam seribu bahasa, tak mau meladeni permohonan Jokowi.



Sementara di samping PM Abe, terdapat tiga warga Jepang yang marah melempari Jokowi memakai batu. Ketiga orang itu juga digambarkan mengejek Jokowi sebagai pengemis.

Hanya selang sehari setelah diterbitkan, Sabtu (24/2) siang, komik strip Hiroshi melalui akun Facebooknya sudah disebar ulang oleh 5.247 warganet dan dikomentari 1.063 orang.

Sedangkan di akun Twitter miliknya, komik strip itu juga telah disebar ulang oleh 1.500 orang dan disukai 1.100 warganet.

Komik Hiroshi strip Hiroshi itu mendapat komentar dan disebarkan ulang oleh warganet. Bahkan, dua politikus, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan politikus Partai Gerindra Fadli Zon, yang gemar mengkritik Jokowi juga angkat bicara.

Komik strip karya Onan Hiroshi yang menyindir Jokowi. [Twitter/Onan Hiroshi]Komik Hiroshi Onan yang gambarkan "Pengemis kereta berkecepatan tinggi."

Ya ampun....” tulis Fahri Hamzah.

Sementara Fadli Zon menulis, “Waduh ini kok mirip Pak @jokowi. Apakah ini termasuk pencemaran nama baik atau penghinaan?”

Warganet yang turut berkomentar bahkan tak menilai komik tersebut sebagai hinaan, namun kritikan.

Sementara yang lain menilai Onanmembuat komik itu hanya untuk mengiaskan rasa sakit hati warga Jepang, karena tak jadi menangani proyek pembangunan rel kereta tersebut.

Usai dua hari komik itu terbit, Onan akhirnya meminta maaf kepada Jokowi dan masyarakat Indonesia. Onan tak menyangka, komik satirenya itu menjadi perhatian publik dan dibajiri kecaman dari pendukung Jokowi, karena dianggap mengolok-olok Presiden.

Melalui akun Twitternya, Onan mengutarakan permintaan maaf tersebut. “I’m sorry. Beggar is over Excessive demands. I was heat up. but now cooldown. Mr president Jokowi and Indonesian everyone, and Indonesia government, I’m really sorry. I am shame. I take back picture. I’m sorry,” tulisnya.

Seperti ini jika diterjemahkan, “Maafkan saya. Pengemis adalah suatu penggambaran yang berlebihan. Saya meradang tapi sekarang sadar. Bapak Presiden Jokowi, masyarakat serta pemerintah Indonesia, saya sunggu meminta maaf. Saya malu. Saya putuskan mencabut komik tersebut. Maafkan saya.”

Onan, dalam cuitannya itu juga menyertakan sebuah foto yang memperlihatkan ia sedang bersujud. Seolah sedang bersujud meminta pengampunan, Onan tampak meletakkan kedua tanggannya di depan kepala yang tertunduk.

Sebenarnya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebenarnya dimulai pada 2008, saat Indonesia mash memimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemerintah, saat itu, bekerja sama dengan Jalan Internastional Corporation Agency (JICA) untuk melakukan studi kelayakan mengenai rencana membangun rel kereta sepanjang 700 kilometer dari Jakarta ke Bandung.

Setelah SBY turun dan digantikan Presiden Jokowi, proyek itu tampaknya kembali mendapat prioritas. Namun, Jokowi justru tak lagi melibatkan JICA.

Dalam momen pertemuan ke-22 Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Beijing, 11 November 2014, Indonesia yang diwakili PT Resteel Industri justru meneken nota kesepahaman dengan China Railway Construction Corporation Limited.

Dalam kesepakatan itu, kedua belah pihak akan membangun rangkaian rel kereta Jakarta-Surabaya sepanjang 800 km.

Kesepakatan itu menjadi resmi pada Maret 2015, ketika Jokowi mengunjungi Presiden Tiongkok Xi Jinping. Dalam momen itu, Menteri BUMN Rini Soemarno menandatangi kesepakatan pembangunan rel kereta itu dengan Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi Cina.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id