Sebuah poster bergambar Ketua DPR Setya Novanto dalam aksi di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis, 14 September 2017
(Antara)
RIAU ONLINE, JAKARTA - Politisi merupakan public figure yang sering menjadi sorotan masyarakat. Diantara para politisi di tanah air, ada beberapa yang paling mencolok karena sering dikutip media.
Seperti dirilis Indonesia Indicator pada Kamis, 8 Februari 2018, ada 10 nama politisi terpegah (paling banyak diberitakan media massa) dan tervokal (paling banyak dikutip media massa) sepanjang Januari 2018.
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang menyebutkan, Setya Novanto (Setnov) tampil pada posisi puncak sebagai politisi yang paling banyak diberitakan media massa sepanjang Januari 2018.
Terdapat 10.554 berita dari 463 media online memberitakan politisi Partai Golkar yang kini sedang menjalani proses hukum di Pengadilan Tipikor.
Framing utama media terhadap Setnov, kata Rustika, lebih banyak berhubungan dengan perkembangan kasus yang membelitnya, selain pada isu kandidat yang telah ditetapkan pada masa kepemimpinan Setya Novanto.
"Ini yang menyebabkan framing media dengan sentimen negatif terhadap Setya Novanto mencapai 40 persen," kata Rustika, dikutip dari Suara.com, Kamis 8 Februari 2018.
Politisi terpegah kedua diduduki Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Nama ini paling banyak disebutkan oleh media massa, khususnya dalam penentuan nama-nama calon kandidat yang akan berkompetisi dalam pilkada.
Menurut Rustika, media memposisikan Megawati sebagai salah satu tokoh politik "penentu" atas keputusannya dalam pilkada.
"Topik tentang hubungan antara Ketua Umum PDI Perjuangan ini dengan proses pencalonan kandidat gubernur menjadi perbincangan di media. Megawati diberitakan sebesar 5.770 berita dari 517 media online," ujar Rustika pula.
Politisi terpegah ketiga diduduki Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Posisi Prabowo juga banyak dikaitkan dengan penentuan nama-nama kandidat yang diusung partainya untuk berlaga di pilkada. Prabowo diberitakan sebanyak 4.360 berita, dengan framing netral dan positif.
Tujuh nama politisi terpegah lainnya yang terbanyak diberitakan media sepanjang Januari 2018 adalah Oesman Sapta Odang (4.217 berita), Zulkifli Hasan (3.553 berita), Bambang Soesatyo (3.544 berita), Susilo Bambang Yudhoyono (3.266 berita), Hasto Kristiyanto (2.483 berita), Fadli Zon (1.638 berita) serta Sarifuddin Sudding (1.626 berita).
"Dilihat dari asal parpol tampak PDIP, Golkar, Gerindra, serta Hanura memiliki dua kader yang paling banyak diberitakan media. Sementara PAN dan Demokrat masing-masing satu kader," katanya pula.
10 Politisi Tervokal Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi politisi tervokal (terbanyak dikutip media massa) sepanjang Januari 2018.
Menurut Rustika, sebanyak 9.689 pernyataan Hasto telah dikutip media online.
"Ini berarti dalam setiap pemberitaan yang memunculkan nama Hasto sebagai narasumber, terdapat rata-rata 4 pernyataannya yang dikutip media," ujar Rustika.
Posisi politisi tervokal kedua diduduki politisi Partai Golkar yang baru menjabat sebagai Ketua DPR Bambang Soesatyo dengan 8.725 pernyataan.
Bambang Soesatyo menjadi media darling baru setelah diangkat sebagai Ketua DPR RI menggantikan Setya Novanto.
Fahri Hamzah yang pernah dinobatkan sebagai politisi tervokal sepanjang 2017 versi Indonesia Indicator, kali ini menduduki posisi ketiga. Sebanyak 7.208 pernyataan Fahri dikutip media sepanjang Januari 2018.
Politisi tervokal nomor 4 hingga 10 diduduki Zulkifli Hasan (7.041 pernyataan), Fadli Zon 6.098, Megawati Soekarnoputri (5.896 pernyataan), Susilo Bambang Yudhoyono (3.679 pernyataan), Setya Novanto (3.570 pernyataan), Agus Hermanto 2.169, serta La Nyalla (2.149).
"Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar tokoh politik yang paling banyak diberitakan media ternyata juga merupakan sosok yang pernyataanya paling sering dikutip media," ujar Rustika.
Nama-nama tersebu diperoleh dari survei di seluruh pemberitaan media online di Indonesia sepanjang Januari 2018. Yakni dari 729.710 berita yang diterbitkan di 1.123 media online.
"Tokoh politik atau politisi di dalam kategori ini adalah politisi, baik yang menjadi legislator di Senayan maupun menjabat sebagai pimpinan parpol," kata Rustika.
Sedangkan, politisi yang berada di posisi eksekutif, seperti presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, kata dia, tidak termasuk dalam kategori dalam riset ini, karena pemberitaan terhadap mereka lebih banyak dihubungkan dengan posisinya sebagai pejabat negara. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id