Seekor Orang Utan Mati Diberondong Ratusan Peluru

Peluru-dikeluarkan-dari-orang-utan.jpg
(Dokumen COP)

RIAU ONLINE, KUTAI - Sungguh tragis nasib seekor orang utan di Kutai, Kalimantan Timur ini. Ia ditemukan oleh warga dalam kondisi lemah diberondong ratusan peluru, di tengah danau di wilayah Taman Nasional Kutai Timur (TNK).

Temuan ini pun langsung dilaporkan warga Desa Teluk Pandan, Kutai Timur, Kalimantan Timur ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat pada Minggu, 4 Februari 2018 sore. Petugas pun sempat akan mengevakuasi orang utan tersebut.

"Ditemukan orang utan di tengah danau, kemudian petugas balai TNK menghubungi pospol yang ada di Kecamatan Teluk Pandan. Kemudian sama-sama datang ke TKP," kata Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan dikutip dari Detikcom, Rabu 7 Februari 2018.

Sayangnya, Teddy mengatakan suasana di lokasi tidak memungkinkan untuk melakukan evakuasi. Pasalnya di danau tempat penemuan orang utan itu dipenuhi buaya.

"Setelah observasi di TKP dan di tempat itu warga (mengatakan) banyak buaya tidak memungkinkan dievakuasi hari Minggu. Kondisi masih hidup, yang dilakukan memberi makanan dari jarak jauh dan suplemen untuk tetap dapat bertahan karena kita upayakan untuk bergeser ke pinggir tidak mau," jelasnya.

Proses evakuasi kemudian berlanjut pada Senin, 5 Februari 2018. Barulah, sekitar pukul 14.00 WITa, orang utan itu bisa dievakuasi.

"Baru pukul 14.00 WITa dievakuasi, pada saat evakuasi dari TKP kondisi orang utan masih hidup. Kita bawa ke TNK sementara, kondisinya semakin memburuk, kemudian dibawa ke RS Bontang, baru kemudian orang utan itu meninggal dunia," jelasnya.



Teddy menambahkan setelah dilakukan evakuasi barulah ditemukan adanya luka tembakan senapan angin pada orang utan tersebut. Dari 130 peluru hanya 48 peluru yang bisa dikeluarkan dari tubuh orang utan tersebut.

"Tadi malam kita lakukan evakuasi, memang ditemukan beberapa luka tembakan senapan angin di badannya orang utan. Setelah diatuopsi menyatakan yang bisa dikeluarkan sejumlah 48 peluru, 40 di kepala dan 8 di anggota badan," urai Teddy.

Teddy mengatakan bangkai orang utan itu akan segera dikuburkan. "Rencana orang utan akan dikuburkan di sekitar Bontang hari ini," tutupnya.

Sebelumnya, Centre for Orang Utan Protection (COP) mengatakan dari hasil autopsi orang utan itu ditemukan ada 130 peluru. Peluru senapan angin itu bersarang di kepala (74 peluru), tangan kanan (9 peluru), tangan kiri (14 peluru), kaki kanan (10 peluru), kaki kiri (6 peluru), dan dada (17 peluru). Tak hanya itu ditemukan luka lebam pada bagian paha, dada, dan tangannya.

"Namun tim otopsi hanya mampu mengeluarkan 48 peluru. Penyebab kematian sementara diperkirakan karena adanya infeksi akibat luka yang lama ataupun yang baru terjadi. 130 peluru adalah terbanyak dalam sejarah konflik antara orang utan dan manusia yang pernah terjadi di Indonesia," kata Manager Perlindungan Habitat COP Ramadhani. (1)

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id