300 Marinir Akan Berenang Lintasi Selat Sunda

Lomba-Renang.jpg
(BeritaSatu)

RIAU ONLINE - Sebanyak 300 perenang jarak jauh andalan Korps Marinir TNI AL akan berenang melintasi Selat Sunda sejauh 39 km. Ratusan perenang ini akan memulai aksinya di malam hari dari Dermaga Pelabuhan PT. Bandar Bakau Jaya, Bakauheni Lampung, Jum’at 2 Maret 2018 pukul 21.00 WIB hingga tiba di finish, Sabtu 3 Maret 2018, sekitar pukul 11.00 WIB di Pantai Tanjung Sekong, Dermaga PT Jumbo Power Int, Merak, Banten.

Seperti diberitakan beritasatu, Rabu 7 Februari 2018, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Bambang Suswantono menyebutkan, aksi "gila" para perenang Marinir ditambah perenang TNI lainnya ini merupakan acara pokok dari ajang Lomba Renang Lintas Selat Sunda 2018 yang akan digelar Korps Marinir untuk memeriahkan HUT ke-72 Korps Marinir.

Selain lomba renang, Korps Marinir juga menggelar lomba dayung lintas Selat Sunda dengan jarak yang sama yang akan diikuti 576 pendayung (72 tim) dari perwakilan satuan-satuan Korps Marinir yang tersebar di Indonesia.

Untuk menjaga keamanan dan keselamatan para peserta lomba, mengingat tingkat kesulitan dan tantangan lomba yang cukup besar di antaranya karena dilaksanakan malam hari dalam cuaca dan gelombang Selat Sunda yang tidak menentu, Panitia menyiapkan helikopter, kapal perang, dan puluhan perahu karet maupun Sea Rider.



Mereka akan memantau peserta sepanjang lintasan lomba dari start hingga finish.

Menurut Dankormar, selain acara lomba renang dan dayung lintas Selat Sunda, akan diselenggarakan pula kegiatan pengobatan dan sunatan massal di Balai Pertemuan Gontor 9, Desa Tajimalela, Kalianda, Lampung Selatan, dan Lomba rakyat. Lomba Renang dan Dayung melintasi Selat Sunda tercatat sebagai ajang lomba renang dan dayung dengan jarak terjauh di Indonesia.

Acara ini telah diselenggarakan Korps Marinir sejak 1991 dan pada 2018 merupakan ajang lomba yang ke-9. Dalam pelaksanaan sebelumnya, tercatat beberapa kejadian menarik.

Pada penyelenggaraan lomba yang ke-2 (1992), dua perenang Marinir dinyatakan hilang akibat dihantam gelombang dan arus yang cukup kuat sehingga terpisah dari rombongan. Dua hari kemudian, dua perenang itu ditemukan terdampar di Pulau Sangeang dan diselamatkan oleh turis Jepang yang sedang melakukan penelitian di pulau tersebut.

Sedangkan, pada pelaksanaan lomba yang ke-7 (2007), seorang perenang, Prada Mar Dedi (anggota Yonif-6 Marinir) nyaris dinyatakan "hilang" karena terbelit pusaran air laut di luar pantauan tim SAR. Namun, dia berhasil menyentuh garis finish pada pukul 00.05 WIB, setelah berenang selama 22 jam 5 menit.

Waktu tempuh tercepat untuk Lomba Renang adalah 9 jam, 47 menit, 5 detik, yang diraih Praka Mar Tayuri pada 1996. Sedangkan, waktu tempuh tercepat untuk lomba dayung adalah 3 jam, 36 menit, 7 detik oleh tim dayung Yonif-6 Marinir yang diraih pada tahun yang sama.(2)