Sistem Ini Bisa Prediksi Kematian, Akurasinya Nyaris 100 Persen

Ilustrasi-kematian.jpg
(Internet)

RIAU ONLINE - Peneliti berhasil mengembangkan sistem AI revolusioner, sebuah algoritma pembelajaran baru yang mampu memprediksi kematian pasien rumah sakit dengan tingkat akurasi 90 persen.

Kendati bertolak belakang dengan takdir Tuhan, sistem yang dikembangkan para periset dari Universitas Stanford, Amerika Serikat ini bertujuan mulia yakni memberikan perawatan yang layak dan sesuai.

Dilansir dari laman SUARA.COM, Minggu 21 Januari 2018, dalam sebuah makalah yang diterbitkan di server preprint arXiv, kelompok tersebut telah merinci hasil pelatihan algoritma pembelajaran. Hal ini guna mengetahui pasien mana yang berisiko lebih besar meninggal. Sistem ini sendiri bekerja berdasarkan catatan kesehatan pasien seperti diagnosis, prosedur yang dilakukan, pemindaian, dan obat-obatan.

"Skala data yang tersedia memungkinkan kami membuat model prediksi kematian, bukan lewat penyakit atau data demografis," kata Anand Avati, anggota Laboratorium AI Universitas Stanford.

Di awal, mereka menggunakan sekitar 160 ribu data pasien yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak dari rumah sakit Stanford dan Lucile Packard.



Di situ, sistem ini diminta melakukan perkiraan dari data 40 ribu pasien yang akan meninggal dalam tiga sampai dua belas bulan ke depan. Hasilnya, 90 persen kasus terbukti.

Sistemnya berjalan sangat baik dalam uji coba. Peneliti pun berharap bisa menggunakannya secara massal. Namun, menurut mereka sistem ini wajib disertai data-data lengkap.(2)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id