(Kompas)
Rabu, 17 Januari 2018 13:41 WIB
(Kompas)
Laporan: Elizabeth Swanty
RIAU ONLINE, JAKARTA - Berita tentang meninggalnya 61 anak di kabupaten Asmat, Papua, mengejutkan banyak pihak. Selain disebabkan gizi buruk, anak-anak disebutkan juga karena mewabahkan penyakit campak.
Presiden Joko Widodo langsung merespon hal ini dengan memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk segera mengirim tenaga medis. Kementerian Kesehatan dilaporkan telah mengirim 39 tenaga kesehatan, mayoritasnya adalah tenaga dokter umum dan dokter spesialis.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya generasi-generasi penerus bangsa di Asmat. Persoalan KLB Difteri belum tuntas sekarang kita dikagetkan dengan KLB Campak. Hal ini harus ditangani dengan serius dan komprehensif. IDI tetap mendukung langkah-langkah yang diarahkan oleh Presiden. Tim yang diturunkan oleh kemenkes sebagian besar dokter adalah juga anggota IDI," kata Ketua Umum Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ilham Oetama Marsis, Rabu, 17 Januari 2018.
Di tempat terpisah, Sekjen PB IDI, Muh Adib Khumaidi, mengatakan, PB IDI selalu siap jika pemerintah membutuhkan dukungan tambahan. Kami melalui Komite Tanggap Bencana dan Komite Penanggulangan Penyakit Menular telah berkoordinasi dengan IDI Wilayah Papua dan IDI Kabupaten Asmat untuk memberikan dukungan dan bantuan di lokasi agar permasalahan ini cepat dituntaskan.
"Keterlibatan Ikatan Dokter Spesialis Anak Indonesia (IDAI) di dalam tim Kemenkes juga merupakan bagian dari IDI," pungkasnya. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id