Kondisi ruangan hemodialisa yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi magnitude 6,9 SR, di RSUD Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (16 Desember 2017).(ANTARA FOTO -IDHAD ZAKARIA)
(Antara Foto)
RIAU ONLINE - Gempa dasyat di Selatan Jawa menguncang dua kali dalam jeda waktu yang tidak lama pada Jumat, 15 Desember 2017 malam.
Gempa pertama dengan magnitudo 7,3 mengguncang selatan Tasikmalaya, Jawa Barat, pukul 23.04 WIB. Beberapa menit kemudian, pukul 23.47 WIB, daerah yang sama diguncang gempa dengan magnitudo 6,9.
Gempa Tasikmalaya terasa getarannya hingga ke daerah lain seperti Ciamis, Pangandaran, Cilacap, Banyumas, Semarang, Depok dan daerah lainnya.
Guncangan ini dirasakan masyarakat yang tinggal Jawa Barat seperti Ciamis, Pangandaran serta Jawa Tengah seperti di Cilacap dan Banyumas. Bahkan guncangan yang cukup lama ini terasa di DI Yogyakarta dan Semarang.
Informasi dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu, 16 Desember 2017, jumlah korban jiwa dan kerusakan bangunan bertambah. Hingga pukul 14.00 WIB, terdapat 3 korban meninggal dunia dan 7 orang luka-luka akibat gempa.
Tiga korban meninggal dunia adalah Aminah (80) warga Sugihwaras RT 02 RW 18, Kelurahan Kauman, Kota Pekalongan, Jawa Tengah; Hj. Dede Lutfi (62) warga Desa Gunungsahari RT 04 RW 02, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat; dan Fatimah (34) warga Dusun Jambon Desa Argosari Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul Provinsi DI Yogyakarta.
Korban Ibu Aminah dan Hj Dede Lutfi meninggal akibat tertimpa tembok rumah yang roboh. Sedangkan korban Fatimah meninggal dunia saat panik terjadi gempa lari keluar rumah terjatuh, kemudian dibawa ke RS Mitra Sehat lalu meninggal dunia.
Sebanyak 228 rumah rusak berat, 152 rumah rusak sedang, 97 rumah rusak ringan, dan 473 rumah rusak yang belum diklasifikasikan ke dalam rusak berat, sedang dan ringan. Selain itu juga terdapat sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintah yang rusak.
Kerusakan bangunan yang paling banyak terdapat di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran yang memang paling dekat dengan pusat gempa. Tercatat di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 72 rumah rusak berat, 37 rumah rusak sedang, dan 109 rumah rusak.
Sementara itu di Kabupaten Ciamis terdapat 50 rumah rusak berat, 83 rumah rusak sedang, 55 rumah rusak ringan dan 188 rumah rusak. Sedangkan di Kabupaten Pangandaran terdapat 33 rumah rusak berat, 20 rumah rusak sedang, 38 rumah rusak ringan dan 91 rumah rusak.
Daerah lain yang terdampak gempa merusak adalah di Kota Banjar, Kabupaten Garut, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kota Pekalongan dan Sleman. Pendataan masih terus dilakukan dan diperkirakan jumlah kerusakan akan bertambah.
Masyarakat yang rumahnya rusak mengungsi di tenda, rumah kerabatnya, balai desa atau bangunan lainnya. Bantuan terus disalurkan kepada korban.
Kepala BNPB telah melaporkan perkembangan penanganan dampak gempa kepada Presiden RI. Saat ini Kepala BNPB dan tim reaksi cepat BNPB telah berada di Tasikmalaya untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.
Hingga saat ini sudah terjadi 19 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil. Kekuatan gempa terus menurun. Memang daerah selatan Jawa Barat merupakan daerah rawan gempa yang berasal dari pertemuan lempeng Hindia Australia dan Eurasia. Gempa dapat terjadi kapan saja.
"Secara umum aktivitas masyarakat telah kembali normal. Petugas gabungan terus melakukan penanganan darurat," terangnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id