Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) di Polres Cianjur, AKP Benny Cahyadi, saat memandikan penderita gangguan jiwa yang ditemukannya.
(DETIK.COM)
RIAU ONLINE - AKP Benny Cahyadi, seorang anggota polisi yang bertugas di Polres Cianjur, Jawa Barat sangat memanfaatkan momen Ramadan untuk mendapat pahala berlimpah, dengan melakukan perbuatan baik yang 'anti mainstream'.
Tak hanya berurusan dengan pelaku kejahatan, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) di Polres Cianjur ini juga juga sering 'berkeliaran' mencari gelandangan dan penderita gangguan jiwa.
Benny menyebut aksi sosialnya itu dengan 'Memanusiakan Manusia'. Dengan kendaraan patroli 'backbone', Benny menyusuri pasar hingga jalanan ramai di sekitar Kota Cianjur. Saat menemukan penderita gangguan jiwa, Benny tanpa ragu mengajaknya untuk naik ke atas kendaraan patroli yang dikemudikannya, seperti dilansir dari detikcom.
Selanjutnya, bersenjatakan gunting cukur, sikat dan shampo Benny tak ragu memandikan mereka. Kemudian, ia berikan pakaian layak hingga bekal makanan.
Baca Juga: Salut, Polisi Pengepul Sampah Ini Bagikan Gajinya Ke Para Pemulung
Benny mengatakan aksi sosial yang ia lakukan tersebut hanya sekedar panggilan sosial. "Ketika mereka kita perlakukan layak bukan tidak mungkin mereka bisa kembali hidup normal," kata Benny.
Menurutnya, penderita gangguan jiwa juga memiliki hak yang sama layaknya orang normal. "Mereka berhak mendapat kehidupan layak, dan apa yang saya lakukan mungkin tidak memberikan banyak perubahan namun minimal dengan kegiatan ini bisa sedikit membantu mereka dan memberikan contoh bagi masyarakat lain," lanjut Benny.
DETIK.COM
Ternyata aksi sosial ini tak hanya dilakukan Benny saat Ramadan, melainkan sudah 5 bulan lamanya. Bersama anak-anak buahnya, Benny melakukan kegiatan ini dua kali dalam satu minggu.
"Sekali lagi saya hanya memberi sedikit kebaikan bagi mereka yang punya keterbatasan, bukan untuk ria apalagi sombong dan aksi yang saya lakukan tidak mengganggu kewajiban saya sebagai abdi negara," imbuh dia.
Klik Juga: Siapa Sangka, Pemulung Ini Polisi Berpangkat Bripka?
Lima bulan blusukan mencari penderita gangguan jiwa membuat Benny paham bagaimana cara membujuk mereka agar mau dimandikan dan diberi pakaian layak, meski terkadang mereka tak mengerti.
"Kita enggak bisa asal bicara, karena mereka enggak mengerti dengan apa yang coba kita sampaikan. Mereka bisa ngerti kalau pakai bahasa isyarat dan sebatang rokok, baru kita ajak naik kendaraan dan mandikan," ucap Benny
DETIK.COM
Memperlakukan penderita gangguan jiwa, kata Benny, harus dengan penuh kesabaran. Tak jarang Benny dan anggotanya terlibat saling kejar hanya untuk memberikan sehelai pakaian.
"Seperti mengasuh anak kecil. Kadang mereka salah sangka, ketika kita berniat baik, mereka malah lari. Mereka sama sekali enggak tahu maksud kita apa, akhirnya kita pakai bahasa tubuh dan mereka mengerti," ujarnya.
Hingga saat ini sudah 15 orang penderita gangguan jiwa yang kerap ia temui di seputaran Kota Cianjur. Bahkan, Benny sudah hafal betul lokasi mereka tinggal.
"Pernah ketemu lagi sama yang pernah kita mandikan, mereka enggak kenal kita ya akhirnya gitu lagi. Kita hapal betul di mana mereka tinggal, karena banyak dari mereka tidak akan pernah berpindah-pindah lokasi, kecuali ada yang membawa mereka ke tempat lain," tutur Benny.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline