RIAU ONLINE - Indonesia melalui Kedutaan Besar Indonesia di Selandia Baru membantah klaim tujuh negara Pasifik yang menyebutkan bahwa pertemuan Afrika, Karibia dan Pasifik (ACP) yang digelar Mei ini di Brussels akan membahas Papua Barat untuk menentukan nasibnya sendiri.
Ketujuh negara Pasifik itu adalah Vanuatu, Solomon Island, Tonga, Tuvalu, Nauru, Palau dan Marshall Island. Pernyataan sikap bersama ketujuh negara Pasifik tersebut terkait Papua Barat telah didengar oleh Dewan Menteri ACP.
Ketujuh negara Pasifik itu memberikan pernyataan sikap mengecam pelanggaran hak asasi manusia Indonesia di Papua Barat. Mereka juga menyerukan sebuah resolusi yang mendukung hak politik bagi Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri.
Namun, seperti dilansir dari SINDONEWS.com, Kedutaan Besar Indonesia di Selandia Bara mengatakan bahwa pertemuan ACP yang disetujui pada April lalu itu sepata digelar Mei ini tanpa membahas masalah Papua Barat.
Baca Juga: Negara Ini Kelabakan Saat Indonesia Tak Lagi Impor Beras
Seorang menteri Vanuatu, terus menyuarakan klaim yang ditentang Indonesia tersebut, dengan mengklaim bahwa negara-negara Afrika dan Karibia mendukung Papua Barat untuk menentukan nasibnya sendiri.
Bahkan, utusan Pemerintah Vanuatu Johnny Koanapo menyampaikan pernyataan bersama kepada Dewan ACP. Pernyataan itu berisi berupa peringatan yang menyamakan Indonesia layaknya "pemerintah kolonial apartheid" yang menghapus orang-orang Papua Barat sebagai sebuah masyarakat.
Koanapo menyebutkan bahwa diskusi tersebut menetapkan kemungkinan sebuah resolusi terkait keseluruhan isu Papua Barat pada pertemuan Dewan Menteri ACP berikutnya, yang dijadwalkan pada November.
Namun, kedutaan Indonesia telah menolak pernyataan Vanuatu. Dalam sebuah pernyataan kedutaan Indonesia mengatakan bahwa argumen yang dibuat oleh politisi Vanuatu bahwa negara-negara Afrika mendukung penentuan nasib sendiri di Papua Barat tidak benar.
Klik Juga: Hina Pancasila, Jenderal Gatot Putuskan Kerjasama Dengan Militer Australia
”Sebagai mitra dekat yang berbagi sejarah bersama dan masa depan, Indonesia dan Afrika telah lama menyatakan solidaritas dan dukungan penuh terhadap kedaulatan masing-masing,” lanjut kedutaan Indonesia.
Indonesia juga menikmati hubungan baik dengan negara-negara Pasifik. “Sebagian besar negara Pasifik tidak memiliki agenda untuk mendorong pemisahan wilayah berdaulat di Indonesia,” imbuh Kedutaan Indonesia.
”Seruan untuk re-draw perbatasan Indonesia oleh beberapa politisi di Vanuatu, Solomon Island dan lainnya, hanya omong kosong dan irasional. Keanehan ini adalah pembicaraan para pemimpin politik yang putus asa dan rentan yang terus berkuasa,” tegasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline