(ISTIMEWA)
Sabtu, 26 November 2016 13:31 WIB
(ISTIMEWA)
RIAU ONLINE - Apakah peristiwa pengibaran bendera Republik Rakyat Cina (RRC) di Ternate benar? Sebuah pertanyaan yang beredar di media sosial, termasuk ke whatapps wartawan RIAUONLINE.CO.ID.
Hingga kini, pesan tersebut belum terkonfirmasi kebenarannya dan tengah diupayakan untuk mendapatkan konfirmasi terkait pesan yang tersebar ini.
Pasintel Lanal Ternate Mayor Laut (P) Harwoko Aji memerintahkan anggotanya, Sertu Mar Agung Priyantoro untuk menurunkan bendera RRC di dermaga PT Wanatiara Persada, Jumat, 25 November 2016, tepatnya di sela-sela peresmian Smelther PT Wanatiara Persada di Pulau Obi.
Pada pukul 08.30 WIT, rombongan Gubernur dan Perwakilan Forkopimda Maluku Utara dengan kapal KM Sumber Raya 04. Saat kapal merapat, beredar kabar tentang pengikabaran bendera RRC. Bahkan bendera tersebut berkibar denganposisi yang sejajar dengan bendera Indonesia dan ukurannya lebih besar.
Baca Juga: Ketika Prabowo Menampar Perwira Pasukan Elit AS Hingga Tersungkur
Sebelumnya, terjadi insiden dan ketegangan saat berupaya menurunkan bendera China itu oleh pihak wartawan. Namun, upaya tersebut dicegah oleh karyawan lapangan PT Wanatiara Persada yang ternyata warga negara asing yang juga berasal dari China. Kapolres Halsel juga turut mencegah upaya penurunan bendera asing itu.
Baca Juga
Penurunan bendera asing itu dicegah dengan alasan agar penurunan bendera dapat dilakukan langsung oleh warga China sendiri agar tidak timbul permasalahan yang lebih besar. Di saat yang sama, Chief of Security PT Wanatiara Persana, Bapak Slamet melaporkan bahwa di lokasi acara peresmian juga terpasang bendera serupa.
Kabar tersebut sampai ke Pasintel Lanal Ternate, Mayor Laut (P) Harwoko Aji. Kemudian saat itu juga Harwoko memerintahkan Sertu Mar Agung Priyantoro untuk lebih dulu menuju lokasi acara. Setibanya di lokasi, ternyata tengah terjadi penurunan bendera RRC yang terpasang oleh Security PT Wanatiara Persada.
Kemudian pukul 09.00 WIT, Harwoko menyusul bersama Kasi Intel Korem 152 Babullah, Mayor Arm Suyikno menuju lokasi acara. Harwoko meminta Slamet menceritakan atau elisitasi kronologis pengibaran bendera RRC tersebut.
Klik Juga: Di Bawah Pimpinan Prabowo, Kopassus Latih Pasukan Palestina Hamas
Di sela-sela elisitasi itu, Slamet menerima panggilan lewat HT dari rekan kerjanya yang menginformasikan bahwa bendera RRC yang dikibarkan di dergama masih belum diturunkan.
Lantas, Harwoko memerintahkan Agung diikuti Kasi Intel Korem 152 Babullah untuk menuju dermaga dan memerintahkan untuk menurunkan bendera yang sudah menyalahi aturan UU No 41 tahun 1958 tentang Lambang Negara.
Harwoko, lalu pada pukul 09.18 WIT berusaha menghubungi Danlanal Ternate untuk melaporkan insiden pengibaran bendera RRC tersebut dan diperintahkan untuk menyusun kronologis.
Akhirnya, pada 09.30 WIT, Sertu Mar Agung Priyantoro dan Kasi Intel Korem 152 Babullah berhasil menurunkan bendera RRC tersebut. Dalam insiden ini, PT wanatiara Persada menjadi pihak yang bertanggung jawab dan pihaknya bersedia untuk meminta maaf atas peristiwa tersebut.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline