Tolak Eksekusi Mati, Habibie: Mati dan Lahir di Tangan Allah

BJ-Habibie.jpg
(TEMPO.CO)

RIAU ONLINE - Presiden ketiga, Bacharudin Jusuf Habibie menolak kebijakan eksekusi mati yang dilakukan pemerintah.

 

Direktur Eksekutif Habibie Center, Ima Abdulrahim mengatakan Habibie menolak karena ajaran Islam menyebutkan mati dan lahir ada di tangan Tuhan.

 

"Keyakinan Bapak tentang (menolak) hukuman mati itu dari dulu, karena menurut dia ajaran Islam itu bahwa mati dan lahir ada di tangan Allah," kata Ima Abdulrahim, sebagaimana diberitakan VIVA.co.id, Minggu, 31 Juli 2016.

BACA JUGA: Walau Ditunda, Hamil Tua Kendy Jumpai Agus Hadi di Lapas

 



Pada masa pemerintahan Habibie menjabat sebagai Presiden Ri, menurut Ima tidak ada hukuman mati. "Bapak Menolak hukum mati sesuatu yang tidak baru, prinsip bapak dari dulu bahkan di masa ke presidenan Bapak tidak ada hukuman mati," ujarnya.

 

Ima mengatakan Habibie tidak menutup kemungkinan telah melakukan komunikasi dengan Presiden Joko Widodo mengenai masalah hukuman mati di Tanah Air. Namun, Ima tidak menjelaskan lebih rinci terkait materi dan pembicaraan tersebut.

 

"Hanya Pak Jokowi, Pak Habibie dan Allah yang tahu," katanya.

KLIK JUGA: 8 Alasan Kengototan dan Ilusi Jokowi Soal Eksekusi Mati

 

Sebelumnya pada Jumat 29 Juli 2016 lalu, Indonesia telah mengeksekusi mati empat terpidana narkoba, yakni Freedy Budiman, Seck Osmane, Michael Titus Igweh, Humprey Ejike alias Doctor di Pulau Nusakambangan.

 

Dalam eksekusi mati tahap tiga selama pemerintahan Presiden Jokowi tersebut, sebanyak 10 orang dari 14 yang harus dieksekusi mati sementara ditunda. Terdapat sejumlah pertimbangan yuridis dan nonyuridis yang membuat pemerintah menundak eksekusi mati tersebut.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline