RIAU ONLINE - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso megatakan kelompok penyendera empat WNI yang diculik di area perairan perbatasan Filipina-Malaysia, Jumat 15 April 2016 lalu, belum membuka komunikasi dengan perusahaan pemilik kapal, tempat keempat WNI bekerja.
""Yang empat orang itu kami belum tahu," ujar Sutiyoso, seperti dilaporkan Kompas, Selasa (26/4/2016).
Sutiyoso mempredikasi posisi keempat WNI tidak dijadikan satu dengan sepuluh WNI sebelumnya yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Sebab menurutnya, sepuluh WNI tersebut aktif melakukan komunikasi dengan perusahaannya.
BACA JUGA: Lagi, 4 Anak Buah Kapal Indonesia Diculik
"Karena kalau mereka jadi satu grup dengan yang 10, kami pasti tahu. Atau bisa juga empat ini berada di lokasi sama, tapi dipisah. Intinya kami belum berhasil berkomunikasi," katanya.
Hingga saat ini, pihak pemerintah Indonesia masih menunggu pihak penyandera membuka komunikasi.
KLIK JUGA: ABK Kapal TB Henry Ini Bercerita Saat Abu Sayyaf Bajak Kapalnya
Keempat WNI yang diculik merupakan ABK dua kapal berbendera Indonesia, Kapal TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi. Total, ada 10 ABK di kedua kapal. Namun, saat peristiwa pembajakan kapal, hanya empat WNI yang diculik.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline