Bupati Ini Tak Paham Beda Sekat Kanal dengan Kanalisasi

Rakor-Penanganan-Karhutla.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemahaman Kepala Daerah di Riau yang memiliki lahan gambut tentang sekat kanal ternyata masih minim. Ini terlihat saat Bupati Kampar, Jefry Noer, tak setuju dengan Program Sekat Kanal yang dianggapnya sebagai biang kebakaran lahan gambut akibat mengalami kekeringan. 

 

Kurang pemahaman ini tergambar saat ia menyampaikan pendapat ketidaksetujuaannya dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Senin (19/10/2015), di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau. (Baca Juga: Sejarah. Para Wisudawan Pakai Masker saat Diwisuda

 

"Saya sangat tidak setuju dengan pembuatan kanal dengan alasan ini akan membuat gambut-gambut akan menjadi kering" kata Jefry dihadapan peserta Rakor.

 

 



Tak ayal, pendapat orang nomor satu di Kabupaten Kampar tersebut dibantah langsung oleh Asisten I Setdaprov Riau yang juga Penjabat Bupati Bengkalis, Ahmadsyah Harrofie. (Klik Juga: Mundung: Jokowi Telah Berbohong ke Rakyat Riau

 

"Kami rasa Bapak salah tanggap masalah pembuatan kanal di lahan gambut. Pemerintah Daerah tidak sedang membuat kanal yang membuat kering lahan gambut, akan tetapi membuat Sekat Kanal berfungsi menghambat pengeringan air di lahan gambut," kata Ahmadsyah menjelaskan ketidakpahaman Bupati Jefry tersebut. 

 

Rakor ini dihadiri beberapa satuan kerja di lingkungan Pemprov Riau, seperti Kepala Dinas Kehutanan Fadrizal Labay, Dinas Perkebunan, Kepala Badan Lingkungan Hidup Yulwiriati Moesa, Pj Bupati Bengkalis Ahmad Syah Harrofie, Bupati kampar Jefry Noer dan dari BMKG Riau diwakili Kasi Data dan Informasi Selamet Riyadi. (Lihat Juga: Lantaran Rupiah dan Asap, Masyarakat Tak Puas Kinerja Jokowi-JK

 

Sedangkan Kapolda Riau diwakili Kombes Pol Rahmad Supeno, Kadis Kesehatan Andra Syafril, Kepala Satgas Nasional untuk Riau Kol Inf Dwi suharjo.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline