5 Perusahaan Yang Diboikot Singapura Gara-Gara Asap

Kebakaran-Hutan-dan-Lahan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh korporasi membuat berang Singapura. Negera jiran itu melarang produk lima perusahaan di Indonoesia lantaran terindikasi ditemukannya titik api di atas lahan konsesi perusahaan tersebut.

 

Dewan Lingkungan Singapura (SEC) menyerukan boikot atas produk lima perusahaan Indonesia. Kelima perusahaan itu adalah PT Rimba Hutani Mas, PT Sebangun Bumi Andalas Wood Industries, PT Bumi Sriwijaya Sentosa, PT Wachyuni Mandira, dan Asia Pulp and Paper (APP) Company. (KLIK: Titik Panas Sumatera Melonjak 300 Titik)

 

Grup Sinar Mas, yang merupakan induk usaha APP, menyatakan tidak terafiliasi dengan empat perusahaan lain yang turut diboikot. "Selain APP, kami tidak ada hubungan," kata Manager Director PT Sinar Mas Gandi Sulistiyanto, Selasa, 13 Oktober 2015. Sebagaimana dikutip RIAUONLINE.CO.ID dari laman Tempo.co.



 

Sebelumnya, SEC telah mencabut sertifikasi hijau milik Universal Sovereign Trading yang merupakan distributor eksklusif produk APP di Singapura. Perlakuan yang sama juga berlaku untuk distributor produk dari perusahaan lain, yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di berbagai wilayah di Indonesia hingga menjalar ke Singapura. (BACA: Australia Kirim Pesawat Pemadam Kebakaran Raksasa)

 

Tak hanya itu, SEC juga meminta 16 jaringan supermarket di Singapura tidak lagi membeli produk APP dan empat perusahaan lain, hingga penyelidikan soal penyebab kebakaran di wilayah konsesi masing-masing selesai. Produk-produk yang diboikot itu termasuk tisu, kertas, bubur kertas, dan olahan kayu lainnya.

 

Seruan itu langsung ditaati oleh beberapa jaringan ritel besar negeri jiran. NTUC FairPrice, Sheng Siong, dan Prime Supermarket langsung menurunkan tisu Paseo, yang merupakan merek dagang APP, dari rak mereka. Sementara, Dairy Farm Group yang membawahi jaringan Guardian, 7-Eleven, Cold Storage, dan Giant, hanya akan menghabiskan stok mereka, lalu menghentikan pasokan setelahnya.