RIAU ONLINE - Usai Presiden Joko Widodo angkat tangan dan menerima bantuan negara asing untuk padamkan api di Sumatera dan Kalimantan, pesawat serta helikopter negara-negara sahabat mulai berdatangan untuk kerja.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (11/10/2015), mengatakan, setidaknya ada tujuh helikopter, tiga pesawat fix wings lakukan water bombing serta satu unit pesawat Casa untuk hujan buatan di Sumatera Selatan. (Baca Juga: Api Tak di Riau, BNPB Fokus Padamkan di Sumsel)
"Operasi dikonsentrasikan di daerah Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Hingga Minggu masih ada 700 lebih titik api di Sumatera, sebagian besar berada di kawasan hutan tanaman industri (HTI) di Sumatera Selatan," jelas Sutopo seperti dikutip dari voaindonesia.com.
Menurut Sutopo, ke-7 heli dan 4 pesawat tersebut terdiri dari enam heli BNPB, satu heli Singapura, dua pesawat Air Tractor dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, satu pesawat hujan buatan BNPB, dan satu pesawat Bombardir dari Malaysia. (Lihat Juga: Ada-ada Saja, Lain Ditanya, Lain Dijawab Jokowi)
Pemerintah Bombardir itu jenis 415 MP dengan kapasitas angkut 6 ton, dan bekerja secara loading air dengan scooping di laut. Pesawat Malaysia ini akan beroperasi hingga Jumat (16/10/2015) atau efektif kerja praktis hanya 5 (lima) hari.
Sementara itu, Singapura telah mengirimkan satu heli Chinook dengan kapasitas 5 ton. Heli ini akan dioperasikan selama 13 hari, 11-23 Oktober 2015. (Klik Juga: Soal Asap, Jokowi Bak Kau Berjanji Kau Mengingkari)
Tidak hanya itu, Australia juga mengerahkan Thor atau pesawat tanker 132. Thor merupakan pesawat Hercules C-130 varian sipil. Rencananya, pesawat tersebut akan tiba paling cepat, esok lusa, Rabu (14/10)/2015, untuk kemudian bergabung dengan tim gabungan Indonesia.
Sutopo juga mengatakan, selain Singapura dan Malaysia, masih ada lima negara lagi siap membantu Indonesia dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
"Hingga hari ini sudah mengirimkan bantuan (pesawat) baru Singapura dan Malaysia. Pemerintah Singapura mengirimkan 1 heli Chinook dengan kapasitas 5 ton. Sedangkan Malaysia mengirimkan 1 pesawat jenis Bombardir 415 MP dengan kapasitas 6 ton. Pemerintah Jepang, Australia, Korea, China, Rusia masih dalam koordinasi dengan kementerian luar negeri," kata Sutopo. (Lihat: Satelit Pantau Hotspot di RAPP, Ini Jawaban Perusahaan)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline